Museum Prabu Siliwangi Jadi Pusat Perhatian Pengunjung Muvies

- Editor

Jumat, 15 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengelola Museum Prabu Siliwangi KH. Fajar Laksana menjelaskan beragam benda sejarah kepada pengunjung.

Pengelola Museum Prabu Siliwangi KH. Fajar Laksana menjelaskan beragam benda sejarah kepada pengunjung.

KOTA SUKABUMI,bipol.co – Museum Prabu Siliwangi ikut meramaikan ajang Muvies (Museum Festivities) Anniversary ke-1 Museum Gedung Sate, Bandung.

Bersama 48 Museum se Jawa Barat, Museum Prabu Siliwangi mewakili daerah Kota/Kabupaten Sukabumi, menampilkan benda-benda sejarah Koleksi, salah satunya Arca Polinesia yang berasal dari zaman 5.000 Sebelum Masehi.

Acara yang digelar selama dua hari 15 dan 16 maret 2019, oleh Pemprov Jawa Barat, menyedot perhatian masyarakat Jawa Barat khususnya warga Bandung, walau di guyur hujan deras para milenial menghampiri stand-stand museum yang ada.

“Kami menempati salah satu stand yang disediakan oleh Pemprov Jabar di Gedung Sate. Tidak semua benda-benda sejarah yang ada di Museum Prabu Siliwangi kami bawa hanya masterpiece saja,” kata Pengelola Museum Prabu Siliwangi yang juga Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KH. Fajar Laksana ketika ditemui di Gedung Sate, Bandung, Jumat (15/3/2019).

Fajar mengaku mendapat undangan langsung dari panitia festival mewakili Sukabumi, Museum Prabu Siliwangi sendiri telah terdaftar sebagai anggota Asosiasi Museum Indonesia dengan nomor registrasi 175.

Pada pameran tersebut, lanjut Fajar, museum yang dikelolanya tidak hanya menampilkan benda-benda sejarah yang berwujud fisik, tetapi juga membawa benda-benda budaya yang tidak berwujud yakni Lisung dan Boles.

“Lisung dan Boles masuk dalam benda budaya tidak berwujud namun masuk dalam atraksi. Makanya kami diundang ke provinsi untuk atraksi seni lisung dan boles nanti malam pada pembukaan festival,” ujarnya.

Selain Arca Polinesia, Museum Prabu Siliwangi juga akan membawa Arca Dogu yang berasal dari tahun 1500 Sebelum Masehi. Benda lainnya yang dibawa adalah Kitab Suwasit yang berisi sejarah Prabu Siliwangi dan naskah kuno Mbah Dalem Mangkunagara tentang sasakaran Prabu Kiansantang.

Selanjutnya senjata kujang yang menjadi masterpiece Museum Prabu Siliwangi yaitu Kujang Tirtabala dan keris dari zaman Pajajaran yang belapiskan emas. Ada lagi senjata dari dari Jepang, Belanda, China, dan Jawa.

Fajar menegaskan, merupakan penghargaan yang luar biasa dengan di undang dan bisa tampil sudah lebih dari cukup.

“Selama ini kami ikut terjun membantu pemerintah dalam melestarikan sejarah dan budaya sunda. Karena hal tersebut bukan hanya tugas pemerintah akan tetapi tanggung jawab kita bersama,”ungkapnya

Salah seorang warga Bandung, Hendro Baroto, usai melihat benda-benda sejarah distand Museum Prabu Siliwangi, mengatakan pameran ini sebagai bentuk edukasi khususnya ke generasi muda kaum milenial. Dimana keberadaan museum di Muvies ini menerangkan bangsa Indonesia punya sejarah yang harus diketahui.

“Bangsa yang besar itu tahu akan sejarahnya. Terkait museum Prabu Siliwangi membantu edukasi, saya sendiri baru tahu adanya museum Prabu Siliwangi,” katanya.

Setelah mendengar penjelasan satu-persatu tentang benda-benda sejarah yang terdapat di Museum Prabu Siliwangi, semakin membuat tertarik Hendro untuk berkunjung langsung ke Sukabumi.

“Insya Allah saya akan datang silahturahmi ke Sukabumi berkunjung ke Museum Prabu Siliwangi langsung. Saya baru tahu di Bandung, kalau tahu sudah lama pasti sering kesana,” pungkasnya.

Reporter : Firdaus
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB