CIANJUR, bipol.co – Status siaga darurat banjir dan longsor di Kabupaten Cianjur masih diberlakukan hingga Mei 2019. Hingga saat ini curah hujan masih relatif tinggi, disertai angin kencang.
“Sampai sekarang (stasus siaga darurat banjir dan longsor) belum dicabut,” tutur Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, Sabtu (23/3/2019).
Pada Rabu (20/3/2019) petang hingga malam, sejumlah titik di Kecamatan Sukanagara dan Pagelaran diterjang bencana banjir dan tanah longsor. Di Kecamatan Sukanagara bencana terjadi di Kampung Babakan Mala RT 02/04 Desa Gunungsari. Sebanyak tiga rumah masing-masing milik Oom (60), Jubaedi (55), dan Endang (60), tertimbun longsor. Tidak ada korban jiwa. Hanya, salah seorang penghuni di rumah itu, Silvi Afriyanti, mengalami luka ringan.
Sementara di Desa Sukakarya, banjir merendam enam rumah atau sebanyak 23 jiwa di Kampung Gelaranyar RT 04/02. Keenam rumah warga itu masing-masing dihuni Sutardi, Juanda, Asep Samsu, Yusuf, Suparman, dan Suhendi. Kerusakannya dikategorikan ringan. Di Desa Sukalaksana banjir merendam permukiman rumah warga di Kampung Ciagra RT 03/01.
Namun hingga kini belum diketahui pasti jumlah rumah yang terdampak lantaran masih dalam proses assemen tim BPBD. Sedangkan di Desa Sindangsari, longsor terjadi di Kampung Babakan RT 01/02. Material tanah longsor menimpa rumah warga yang belum diketahui identitasnya.
Sementara di Kecamatan Pagelaran terjadi jalan ambles sepanjang 50 meter, Rabu (20/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Lokasinya berada di Kampung Parabon, Desa Sukarame. Ruas jalan itu penghubung Kecamatan Sukanagara dengan Kecamatan Pagelaran.
“Kabupaten Cianjur memang rawan bencana. Semua potensi bencana ada. Kami tetap mengantisipasi berbagai potensi bencana itu dengan menyosialisasikan agar masyarakat bersahabat dengan alam dan lingkungan,” jelas Sugeng.
Tahun lalu indeks risiko bencana di Kabupaten Cianjur berada di peringkat tertinggi di Indonesia. Namun, kata Sugeng, tahun ini indeks risiko bencana turun berada di peringkat ke delapan.
“Alhamdulillah, sekarang sudah turun peringkat indeks risiko bencana di Cianjur. Ini berkat berbagai upaya yang kami lakukan untuk mengurangi risiko bencana,” tegasnya.
Reporter : Andi
Editor : Ude Gunadi