Status Siaga Banjir & Longsor Belum Dicabut

- Editor

Sabtu, 23 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

CIANJUR, bipol.co – Status siaga darurat banjir dan longsor di Kabupaten Cianjur masih diberlakukan hingga Mei 2019. Hingga saat ini curah hujan masih relatif tinggi, disertai angin kencang.

“Sampai sekarang (stasus siaga darurat banjir dan longsor) belum dicabut,” tutur Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, Sabtu (23/3/2019).

Pada Rabu (20/3/2019) petang hingga malam, sejumlah titik di Kecamatan Sukanagara dan Pagelaran diterjang bencana banjir dan tanah longsor. Di Kecamatan Sukanagara bencana terjadi di Kampung Babakan Mala RT 02/04 Desa Gunungsari. Sebanyak tiga rumah masing-masing milik Oom (60), Jubaedi (55), dan Endang (60), tertimbun longsor. Tidak ada korban jiwa. Hanya, salah seorang penghuni di rumah itu, Silvi Afriyanti, mengalami luka ringan.

Sementara di Desa Sukakarya, banjir merendam enam rumah atau sebanyak 23 jiwa di Kampung Gelaranyar RT 04/02. Keenam rumah warga itu masing-masing dihuni Sutardi, Juanda, Asep Samsu, Yusuf, Suparman, dan Suhendi. Kerusakannya dikategorikan ringan. Di Desa Sukalaksana banjir merendam permukiman rumah warga di Kampung Ciagra RT 03/01.

Namun hingga kini belum diketahui pasti jumlah rumah yang terdampak lantaran masih dalam proses assemen tim BPBD. Sedangkan di Desa Sindangsari, longsor terjadi di Kampung Babakan RT 01/02. Material tanah longsor menimpa rumah warga yang belum diketahui identitasnya.

Sementara di Kecamatan Pagelaran terjadi jalan ambles sepanjang 50 meter, Rabu (20/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Lokasinya berada di Kampung Parabon, Desa Sukarame. Ruas jalan itu penghubung Kecamatan Sukanagara dengan Kecamatan Pagelaran.

“Kabupaten Cianjur memang rawan bencana. Semua potensi bencana ada. Kami tetap mengantisipasi berbagai potensi bencana itu dengan menyosialisasikan agar masyarakat bersahabat dengan alam dan lingkungan,” jelas Sugeng.

Tahun lalu indeks risiko bencana di Kabupaten Cianjur berada di peringkat tertinggi di Indonesia. Namun, kata Sugeng, tahun ini indeks risiko bencana turun berada di peringkat ke delapan.

“Alhamdulillah, sekarang sudah turun peringkat indeks risiko bencana di Cianjur. Ini berkat berbagai upaya yang kami lakukan untuk mengurangi risiko bencana,” tegasnya.

 

Reporter : Andi
Editor : Ude Gunadi

Berita Terkait

Hari Pertama Masuk Kerja, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Normal
Warga Asal Kabupaten Bandung Ditemukan Tewas, Diduga Akibat Terseret Arus Pantai Sayang Heulang
Imbauan Simpatik, Penduduk Pendatang Diminta Lakukan Pendataan
Ringankan Para Korban Gempa Myanmar, Kodam III/Slw Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Wabup Ali Syakieb Tinjau Lokasi Banjir Margaasih dan SDN yang Jebol
BRI Regional Office Bandung Salurkan Bantuan Paket Sembako Senilai Rp2,9 Miliar
Raperda Gedung dan Bangunan Disahkan, Bupati Bandung: Tak Boleh Ada Lagi Rumah Membelakangi Sungai
Sekda Jabar Tinjau Banjir Cimanggung, Tekankan Pencegahan dan Solusi

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 08:17 WIB

Hari Pertama Masuk Kerja, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Normal

Sabtu, 5 April 2025 - 14:22 WIB

Warga Asal Kabupaten Bandung Ditemukan Tewas, Diduga Akibat Terseret Arus Pantai Sayang Heulang

Jumat, 4 April 2025 - 16:18 WIB

Imbauan Simpatik, Penduduk Pendatang Diminta Lakukan Pendataan

Rabu, 2 April 2025 - 18:09 WIB

Ringankan Para Korban Gempa Myanmar, Kodam III/Slw Salurkan Bantuan Kemanusiaan

Rabu, 19 Maret 2025 - 17:17 WIB

Wabup Ali Syakieb Tinjau Lokasi Banjir Margaasih dan SDN yang Jebol

Berita Terbaru