Munggahan dan Botram, Tradisi Masyarakat Sunda

- Editor

Jumat, 10 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Notram  (foto hms)

Notram (foto hms)

MUNGGAHAN dan botram (makan Bersama) bagi masyarakat Sunda termasuk warga Bandung, sudah menjadi tradisi yang selalu ada menjelang dan saat Ramadan.

Biasanya munggahan dilakukan sehari sebelum tiba saat berpuasa. Dalam situs Wikipedia, munggahan berasal dari Bahasa Sunda, unggah yang berarti naik. Itu bermakna naik ke bulan yang suci atau bulan yang lebih tinggi derajatnya. Sebagaimana dalam ajaran Islam, Ramadan adalah bulan yang 1.000 kali lebih baik dan tinggi derajatnya dari bulan yang lain.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, munggahan berarti tradisi berkumpul dan makan bersama dengan keluarga atau teman untuk menyambut bulan Ramadan.

Tradisi munggahan memang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. Tujuannya untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun sebelumnya. Selain itu agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di Ramadan.

Walau sedikit tergeser oleh arus globalisasi, sebagain warga tetap munggahan. Tentu dengan cara yang beragam. Di antaranya, makan bersama di siang hari bersama keluarga besar, mengundang tetangga untuk mengaji dan mendengarkan ceramah seputar Ramadan. Ada juga yang mudik untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman atau bahkan berpiknik bersama sanak saudara.

Lain halnya dengan botram (makan bersama). Botram adalah istilah kata sunda yang merujuk pada tradisi makan bersama. Acara makan ini biasa dilakukan bersama-sama di sembarang tempat, bisa di kebun, sawah, pelataran rumah atau di tempat lain dengan tujuan kebersamaan dan mengikat tali persaudaraan.

Botram biasanya di tempat terbuka sambil lesehan beralaskan tikar atau rumput atau bahkan sambil cingogo. Hal yang utama, peserta botram membawa lauk-pauknya dari rumah masing-masing. Sehingga di antara peserta botram saling bertukar makanan.

Saat ini, konsep botram memang sedikit mengalami pergeseran. Kadang kala, makan bersama tanpa membawa dan bertukar makanan pun disebut botram. Bahkan buka puasa bersama (Bukber) di rumah makan atau restoran pun disebut botram.

Terlepas dari pergeseran dan perubahan pada tata caranya, bukber masih membawa ruh filosofi kebersamaan yang diwarisi Botram.

Wargi Bandung,tentu sudah padat jadwal bukbernya. Nah agar memperoleh tambahan pahala, yuk kita isi kegiatan dengan beramal. Botram di panti asuhan pasti lebih keren. Atau bisa juga membagikan iftar untuk teman dan saudara kita di jalan. Asyikkan?

Mumpung masih minggu pertama Ramadan, Yuk perbanyak amalan puasa. Dan tak kalah penting, tetap jaga kebersihan ya. (rls)

Editor  Deden .GP

 

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru