Turunnya Suara Golkar Tak Bisa Salahkan Airlangga

- Editor

Sabtu, 22 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Airlangga Hartarto  (ant)

Airlangga Hartarto (ant)

JAKARTA,bipol.co – Politisi senior Partai Golkar Yorris Raweyai menyoroti penurunan perolehan kursi Golkar di Pemilu 2019, yaitu hanya sebanyak 85 kursi sehingga diperlukan adanya evaluasi di internal partai tersebut.

“Di Pemilu 2019 ada penambahan daerah pemilihan (dapil) dan kursi, yaitu 15 di DPR RI sehingga ada peluang Golkar menjadi parpol nomor dua. Namun hasilnya di Pemilu 2019 Golkar hanya memperoleh 85 kursi DPR RI,” kata Yorris dalam diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/6/2019).

Dia mengatakan, di awal kepemimpinan Airlangga Hartarto, diharapkan peroleh kursi Golkar di Pemilu 2019 minimal sebanyak 91 kursi, yaitu bertahan seperti Pemilu 2014.

Bahkan, menurut dia, dalam rapat internal Golkar, Airlangga menargetkan perolehan kursi DPR RI Golkar sebanyak 110 kursi meskipun pada kenyataannya jauh dari harapan.

“Saat ini mengalami penurunan kursi DPR RI, padahal targetnya 110 kursi yang dikatakan Airlangga. Saat itu memang terjadi perdebatan, saya katakan realistis dalam menentukan target dan melihat dinamika politik,” ujarnya.

Menurut Yorris, penurunan suara Golkar itu memang tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar namun diperkirakan ada yang salah dalam kerja politik Golkar.

Dia mengatakan, di internal Golkar saat ini sudah mulai ada kegelisahan terkait penurunan perolehan kursi di Pemilu 2019 karena seharusnya penambahan dapil dan kursi DPR RI bisa dimanfaatkan untuk menambah jumlah kursi di parlemen.

“Tinggal kita kembalikan kepada pemilik suara di Golkar, karena di era kepemimpinan Airlangga akan berakhir Desember 2019 dan melaksanakan munas,” katanya.

Yorris menilai Golkar harus segera mengonsolidasikan diri agar bisa melahirkan pemimpin muda khususnya menghadapi Pemilu 2024 yang diprediksi akan semakin dinamis.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat
Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?
Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:42 WIB

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat

Selasa, 3 Desember 2024 - 10:22 WIB

Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Berita Terbaru