BANDUNG, bipol.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut permasalahan dengan Pemda KBB terkait pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung hanya masalah komunikasi. Dirinya mengaku telah melakukan rapat dan koordinasi membahas percepatan pembangunan proyek tersebut.
“Sudah tidak ada masalah dengan KBB, itu hanya masalah komunikasi saja. KBB hanya berharap ada dampak langsung terhadap pembangunan kereta api cepat, tidak hanya numpang lewat,” ujarnya di Bandung, Rabu (3/7/2019).
Emil sapaan Ridwan Kamil menjelaskan, pihaknya telah menyepakati untuk membangun penguatan akses-akses jalan di KBB. Dengan begitu, sejumlah kawasan di KBB yang dilalui kereta api cepat Jakarta-Bandung akses jalan untuk dilalui masyarakat.
“Kita juga membahas Tegalluar dijadikan pengembangan paling utama. Sudah diputuskan LRT menggunakan diesel listrik. Kemudian 2,5 kilometer dari stasiun Tegalluar mengkoneksi ke eksisting rel kereta,” imbuhnya.
Dipaparkannya, rel kereta api cepat nantinya akan dibuat dua jalur atau double trek agar tidak perlu melakukan pembebasan lahan untuk LRT yang berujung di Kebon Kawung. Berbagai usulan tersebut, kata dia, telah diterima dan tinggal dilakukan pengerjaan.
“Semua kereta api cepat muntahannya di Kebon Kawung yang akan dikembangkan menjadi TOD (Transit Oriented Development). Jadi nanti ada komersial, ada hotel dan lainnya oleh BUMN,” ujar Emil.
Sebelumnya, Pemda KBB tak memberikan zin untuk pembangunan infrastruktur kereta api cepat Jakarta-Bandung. Bupati KBB, Aa Umbara tidak mengeluarkan izin karena PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) belum mengabulkan permintaanya untuk memperlebar jalan di KBB.**
Reporter: Iman Mulyono
Editor: Ude D Gunadi