Rafael: Gerakan Mahasiswa Sekarang Terfragmentasi

- Editor

Kamis, 18 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, bipol.co – Salah satu Aktivis ’98 Rafael Situmorang menilai saat ini mahasiswa harus memiliki jiwa nasionalis yang mumpuni. Menurutnya hal itu diperlukan karena mahasiswa akan menjadi sosok pengganti Indonesia ke depan.

“Jadi dengan adanya diskusi kebangsaan ini mudah-mudahan tergerak para tokoh tokoh mahasiswa bahwa mereka ini menentukan indonesia ke depan. Mereka ini, 20-30 tahun lagi yang menentukan arah bangsa,” kata Rafael di jalan Soekarno Hatta Bandung, Kamis (18/7/2019).
Rafael berharap dengan berbekal amunisi nasionalisme, para mahasiswa dapat membawa Indonesia yang lebih baik. Menurutnya Indonesia ke depan harus lebih banyak memunculkan tokoh politik yang berani membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

“Mudah mudahan temen-temen mahasiswa  lebih siap lagi dan amunisi yang dibutuhkan adalah jiwa nasionalisme. Kedepannya begitu mereka ambil alih generasi, mereka bisa membuat indonesia ke arah lebih baik, membuat kebijakan-kebijakan ekonomi, dan membuat kebijakan politik yang pro rakyat,”

Rafael menilai saat ini gaung mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan pemerintah semakin tergerus. Para mahasiswa saat ini dipandang memiliki ruang dan waktu yang dipersempit untuk berbicara soal kebangsaan.

“Ya memang tantangannya kan sebenernya ruang-ruang kritisi itu untuk hari ini memang lebih terlihat oleh kelompok politik formal dibanding mahasiswa. Memang pendidikan sekarang lebih terpragmentasi, jadi waktu mereka mungkin jarang untuk bicara soal kebijakan-kebijakan pemerintah,” tuturnya.

Mantan aktivis ’98 tersebut berharap jiwa nasionalisme kembali tertanam pada diri mahasiswa. Menurutnya mahasiswa dengan jiwa nasionalisme yang tinggi akan mampu menjadi sosom pemangku kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

“Ya, Saya harap mahasiswa yang punya jiwa nasionalis, dengan adanya jiwa nasionalis mudah-mudahan mereka siap untuk mengisi jabatan-jabatan maupun ruang-ruang publik strategis. Sehingga saat membuat kebijakan  politik, seperti kebijakan ekonomi ya ekonomi kerakyatan itu bisa di kedepankan daripada ekonomi pasar,” tandasnya.**

 

Reporter: Rahmat Kurniawan

Editor: Ude D Gunadi

Berita Terkait

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat
Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?
Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:42 WIB

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat

Selasa, 3 Desember 2024 - 10:22 WIB

Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Berita Terbaru