BANDUNG.bipol.co – Pemerintah Kota Bandung mengawali kegiatan beberes Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Jumat (19/7/2019). Pada kegitan bersih-bersih kawasan Stadion GBLA kali ini, hanya melibatkan para pegawai Pemkot Bandung.
“Kita butuhkan pendukung. Pertama Dinas PU, mereka punya tenaga profesional dan alatnya juga mereka ada. DPKP3 juga mereka tenaga profesional jadi efektif. Kemudian PD Kebersihan karena butuh pengangkutan sampah. Terakhir dengan Diskar PB yang menyiram agar bersih tidak debu,” kata Eddy Marwoto, Kepala Dispora Kota Bandung di Stadion GBLA, Jumat (19/7/2019).
Kegiatan memangkas rumput liar di area parkiran berlangsung sejak pukul 07.00 WIB. Ditengah aktivitas beres-beres, para pegawai dikejutkan dengan kehadiran rombongan yang secara bergelombang datang ke Stadion GBLA untuk ikut beres-beres. Padahal, aksi membersihkan Stadion GBLA bersama masyarakat umum rencananya bau akan digelar pada Sabtu (20/7/2019).
“Ini ada siswa SMA 27, luar biasa mereka berpartisipasi secara spontan, mungkin karena ada di lingkungan sekitar stadion juga. Ada dari komunitas Gowes, ada 150 orang tadi habis bersepeda keliling Bandung, terus pada datang ke sini ikut membantu,” ujarnya.
Eddy menambahkan, beberapa organisasi, komunitas pemuda, dan sejumlah elemen masyarakat juga ikut bergabung. “Hari ini aja total ada mencapai 500 orang yang ikut. Padahal awalnya hanya melibatkan pegawai saja dulu,” imbuhnya.
Lebih lanjut Eddy berharap aksi kepedulian masyarakat hari ini bisa menjadi inspirasi, sehingga kegiatan beres-beres Stadion GBLA pada Sabtu (20/7/2019) bisa diikuti lebih banyak orang. Atau bahkan selebihnya bisa dilanjutkan dengan menjaga Stadion GBLA secara berkepanjangan.
“Mereka prinsipnya adalah mereka cinta bola, cinta Persib, cinta Bandung, cinta GBLA. Jadi silakan tunjukan wujud kepedulian kita berbuat karya nyata untuk stadion kebanggaan kita. Diawali hari ini mudah-mudahan masyarakat tidak hanya komentar tapi berbuat bersama, mari kita jaga dan berkarya bersama,” ajaknya.
Eddy mengungkapkan, selama ini Dispora memang kesulitan apabila harus menganggarkan biaya pemeliharaan di luar area dalam stadion. Mengingat proses penyerahan aset dari PT Adhi Karya belum tuntas sepenuhnya, sehingga konsentrasi pemeliharaan pada infrastruktur utama yang sudah diserahkan pada Pemkot saja, semisal menjaga kualitas lapangan.
“Karena anggaran kita di dalam sesuai aset yang sudah diserahkan sama kita, kalau yang belum diserahkan otomatis kita tidak bisa menganggarkan karena akan jadi temuan. Kita itu hanya bagian dalam dan bererapa tribun. Sekarang ini kan ada partisipasi masyarakat, ini kita beberes tidak pakai anggaran, ini dari kepedulian masyarakat juga,” katanya. (rls)
Editor Deden .GP