Kelakar Megawati di Kongres PDIP Tepat Disaat Rekonsiliasi

- Editor

Jumat, 9 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri .

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri .

JAKARTA,bipol.co – Kelakar seperti yang dilontarkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam kongres partainya di Bali adalah bentuk komunikasi politik yang tepat dalam iklim perpolitikan setelah Pemilu 2019, kata pakar komunikasi politik Lely Arrianie.

“Biarkanlah suasana politik yang dinamis, rekonsiliasi sedang berlangsung. Sekarang kita ingin menyaksikan kosakata dan komunikasi politik yang penuh candaan. Politik sendiri sebenarnya sekadar canda gurau,” ungkap Lely Arrianie ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Sebelumnya, dalam Kongres V PDI Perjuangan di Bali, Megawati melontarkan kelakar bahwa partai berlambang banteng itu harusnya mendapatkan jatah menteri yang lebih banyak mengingat posisinya sebagai peraih suara terbanyak di legislatif.

Kelakar Megawati itu kemudian direspons juga dengan seloroh oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Tadi disampaikan jangan empat. Akan tetapi, kalau yang lain dua, PDIP empat ‘kan sudah dua kali (lipat). Kalau yang lain tiga, ya, belum tentu juga (enam),” seloroh Jokowi dalam sambutannya di acara itu, Kamis (8/8).

Menurut Lely, politik sebagai kompromi dari kepentingan berbagai pihak tercermin ketika pihak yang bertentangan bisa duduk bersama dalam kongres tersebut.

Keberadaan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto yang berbeda kubu dengan Megawati dan Jokowi di Pemilu 2019 bersama ketua umum partai koalisi di Kongres V PDI Perjuangan, menurut dia, menunjukkan betapa cairnya politik sebenarnya.

Selain Prabowo, hadir juga K.H. Ma’ruf Amin, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum NasDem Surya Paloh, dan Plt. Ketum PPP Suharso Monoarfa.

“Politik itu sekadar canda gurau, jadi para pendukung harusnya jangan terlalu militan dalam mendukung karena perubahan politik itu dinamis. Detik per detik para elite itu bisa berubah,” ujar Ketua Program Magister Komunikasi Universitas Jayabaya itu.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat
Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?
Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:42 WIB

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat

Selasa, 3 Desember 2024 - 10:22 WIB

Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Berita Terbaru