Wapres: Pancasila Jangan Hanya Dijadikan Bahan Indoktrinasi

- Editor

Kamis, 15 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wapres, Jusuf Kalla.* ist

Wapres, Jusuf Kalla.* ist

YOGYAKARTA, bipol.co – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan dan akademisi bahwa Pancasila jangan dijadikan sebagai bahan ajaran secara mendalam tanpa diterapkan dalam kehidupan bernegara.

Pemaparan nilai-nilai Pancasila juga harus dilakukan dengan mudah sehingga masyarakat dapat memahami sila per sila dalam ideologi tersebut.

“Jangan Pancasila ini dipersulit, jangan hanya menjadi tema seminar sajalah, jangan menjadi bahan indoktrinasi,” kata Wapres JK saat memberikan pidato kunci pada Kongres XI Pancasila di Balairung Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis.

Lebih lanjut JK mengatakan, “Namanya filosofi, itu masuk ke dalam jiwa. Namanya juga dahulu penghayatan, ya, hayati dengan mudah. Bagaimana kita bisa menghayati kalau dipersulit?”

Menurut Wapres, makin sederhana Pancasila dibahas, makin masyarakat dapat dengan mudah memahami makna ideologi tersebut.

“Jadi, makin sederhana pembahasan Pancasila, makin orang bisa paham. Makin orang bisa paham, tentu makin bisa dihayati. Makin sulit dan dipersulit, tentu makin sulit dipahami. Kalau tidak dipahami, bagaimana bisa dihayati?” katanya.

Oleh karena itu, UGM sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan Kongres Pancasila setiap tahun diharapkan dapat membawa pembahasan tersebut dengan tidak terlalu teoretis dan kaku. Pancasila seharusnya dapat menjadi ideologi yang akrab dengan masyarakat Indonesia.

“Semoga pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang sederhana, yang mudah dipahami dan dihayati serta mudah diukur. Karena kalau falsafah susah diukur, dia sudah jadi falsafah difalsafahkan lagi,” ujarnya. (ant)

 

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat
Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?
Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:42 WIB

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat

Selasa, 3 Desember 2024 - 10:22 WIB

Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Berita Terbaru