Sebelumnya Wali Kota dan Forkopimda mendengarkan bersama-sama pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden di Sidang Umum MPR di Jakarta.
“Apalagi doanya Kyai Idris kan mintanya di Kalimantan Timur,” tambah Wali Kota. Kyai Haji Muhammad Idris adalah anggota DPD dari Kalimantan Timur yang memimpin doa di penghujung Sidang tersebut. Kyai Idris terpilih dari Balikpapan.
Namun Wali Kota juga menambahkan, tentu saja dirinya belum tahu di mana ibu kota baru akan ditetapkan Presiden.
“Memang kan belum tahu, apakah ditetapkan di Kaltim, Kalsel atau Kalteng. Ya kita tunggu lah, mudah-mudahan ditetapkan di Kalimantan Timur,” kata Wali Kota .
Tentang spanduk tersebut, kata Wali Kota, memang sengaja disiapkan seandainya Presiden RI benar-benar memutuskan dan mengumumkan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara.
“Kita pikir sudah pasti diumumkan, makanya (spanduk) disiapkan. Nah ada pembaca doanya juga Kyai Idris, apakah itu tanda-tanda ibu kota pindah ke Kalimantan Timur,” kata Wali Kota lagi.
Dalam pidatonya itu, Presiden RI Joko Widodo hanya meminta izin kepada DPR RI untuk pemindahan izin ibu kota negara ke Kalimantan. Tanpa menyebut Kalimantan Timur maupun Kalimantan Tengah. (ant)