JAKARTA,bipol.co – Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tetap terjaga meskipun dibayangi sejumlah ketidakpastian global, terutama perang dagang antara Amerika Serikat – China.
“Sejak awal tahun lalu, ekonomi dunia memang mengalami sejumlah ketidakpastian, gejolak di sana sini terjadi, terutama perang dagang. Kita sendiri tetap masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Darmin dalam sambutannya pada acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Ia menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia bukan hanya tumbuh, tetapi juga kualitas pertumbuhannya bisa dikategorikan baik seiring tingkat inflasi nasional yang terjaga di level rendah, serta tingkat pengangguran dan kemiskinan yang menurun.
“Bahkan gini rasio sebagai indikator distribusi pendapatan juga membaik,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga mencatatkan peringkat kredit yang semakin dinilai baik dan tinggi. Artinya, Indonesia menjadi negara investasi.
“Kita bisa lihat perjalanan pasar modal Indonesia selama 42 tahun sejak diaktifkan kembali pada 5 Agustus 1977 lalu, pada waktu itu kapitalisasi pasar baru sebesar Rp2,73 miliar, setelah 42 tahun, tumbuh 2.500 kali dengan nilai Rp7.173 triliun,” paparnya.
Darmin juga menyampaikan setelah 42 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, jumlah investor tercatat menembus satu juta orang, tepatnya pada 15 Agustus 2019 sebanyak 1.049.000 orang.
Untuk mendorong lebih banyak lagi jumlah investor, Darmin menyarankan agar regulator pasar modal Indonesia membuat penyederhanaan kebijakan agar masyarakat lebih mudah mengakses.
Di tempat sama, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan bahwa penyelenggaraan Capital Market Summit & Expo 2019 merupakan salah satu inisiatif untuk memperbesar peran pasar modal menjalankan tugasnya dan juga pembiayaan pasar modal.
“Saya sampaikan acara ini merupakan salah satu komitmen OJK bersama SRO dalam meningkatkan peran pasar modal termasuk literasi dan edukasi ke masyarakat dalam rangka pemerataan teknologi dan pembangunan,” katanya.
Penyelenggaraan Capital Market Summit & Expo 2019, lanjut dia, juga merupakan rangkaian dari acara ulang tahun pasar modal ke-42.
“Ini momentum yang bagus untuk masyarakat bergerak secara lebih agresif dalam memanfaatkan pasar modal,” katanya.
Ia menambahkan Kementerian Keuangan juga telah mengubah pengenaan pajak untuk investasi produk reksadana menjadi 15 persen dari 20 persen.
“Ke depan masih akan ada lompatan-lompatan lain dengan kebijakan OJK dan Kementerian lainnya untuk memperluas investasi di daerah. Selain itu juga terus mendorong emiten baru mulai dari besar hingga kecil,” katanya.(ant)
Editor : Herry Febriyanto