Pemindahan Ibukota Negara Sarat Kepentingan Politis

- Editor

Jumat, 30 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dedi Kurnia Syah.* twitter

Dedi Kurnia Syah.* twitter

BANDUNG, bipol.co – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur sarat kepentingan politis. Untuk itu, isu pemindahan ibukota tidak seharusnya bergulir saat ini.

“Ide memindah ibukota lebih kental nuansa politis dibanding upaya pembangunan merata. Ibukota boleh di mana saja, tetapi jangkauan kerja pemerintah harus menyentuh daerah-daerah,” ujarnya melalui pesan singkat, Jumat (30/08/2019).

Jika dalih yang digunakan karena alasan pemerataan, justru yang seharusnya diperkuat adalah sistem politik, yaitu pemerintah benar-benar mengimplementasikan konsep desentralisasi. Bahkan, kata dia, pemerintah bisa mewacanakan negara federal.

“Itu lebih masuk akal dibanding memindahkan kantor presiden dari Jakarta ke Kalimantan Timur,” tuturnya.

Jika alasannya karena Jakarta dinilai rawan bencana, dirinya meminta pemerintah bisa memastikan Kalimantan Timur benar-benar aman. Dedi menilai, Indonesia butuh pemimpin strategis yang memiliki sistem perencanaan pembangunan.

“Siapa yang menjamin Kalimantan Timur tidak ada bencana, apakah akan pindah kembali? Kita memerlukan pemimpin strategis dengan kemapanan perencanaan pembangunan sistem politik,” tuturnya.

Dijelaskannya, Jakarta sebagai kota metropolitan sekaligus ibukota dinilai telah mapan. Hal tersebut terlihat dari sisi administratif dan geografis serta kondisi zaman yang seharusnya tidak bertumpuk di ibukota secara fisik.

“Meskipun memindahkan ibukota adalah hal biasa bagi sebuah negara, tetapi dengan kondisi Indonesia yang kepulauan, rasanya tidak ada tempat yang lebih ideal dibanding Jakarta,” imbuhnya.**

Reporter: Iman Mulyono

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang
Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 14:52 WIB

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang

Selasa, 22 April 2025 - 13:21 WIB

Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Berita Terbaru

KESEHATAN

Cegah TBC, Dinkes Cimahi Gencarkan Active Case Finding (ACF)

Kamis, 24 Apr 2025 - 13:36 WIB