Al Quran Tertua Asal Indonesia Tersimpan di Thailand

- Editor

Rabu, 4 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ant

Ant

NARAThiwat, Thailand,bipol.co – Kitab suci Al Quran tertua asal Indonesia masih tersimpan dengan baik di museum Ahmadiyah Islamiyah, Provinsi Narathiwat, Thailand.

“Al Quran tertua dari Indonesia yang ada di museum Ahmadiyah Islamiyah selesai ditulis pada 1634. Penulisnya Syekh Nuruddin Mohammad Hamid Roniri, yang berasal dari ujung Indonesia, Samudra Pasai,” kata Ketua Yayasan Pondok Ahmadiyah Islamiyah Lutfee H Samea di sekolah Pondok Ahmadiyah Islamiyah, Narathiwat, Thailand, Rabu (4/9/2019)

Menurut dia, terdapat sekitar 34 Al Quran yang berada di museum Ahmadiyah Islamiyah ini. Puluhan Al Quran itu tiba di Narathiwat ketika para ulama asal Indonesia berhijrah ke bagian selatan Thailand ratusan tahun yang lalu.

“Ada sekitar 34 Al Quran di museum ini. Pada ratusan tahun lalu orang Indonesia (Jawa) berhijrah ke Pattani,” katanya.

Pattani adalah salah satu provinsi di Thailand yang bersebelahan dengan Narathiwat, merupakan ‘Serambi Mekkah’.

Menurut dia, lantaran banyak Al Quran kuno yang ada di museumnya, maka pihaknya menjalin kerja sama dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, untuk melakukan penelitian.

“Kami juga bekerja sama dengan Taman Mini. Kami membuat penelitian 34 Al Quran ini. Ada tiga sampai empat orang dari TMII datang kemari untuk riset,” tutur Lutfee.

Untuk menjaga Al Quran agar tidak rusak, pihaknya mempekerjakan beberapa orang mulai dari warga negara Turki, Malaysia dan Thailand sendiri dengan bahan-bahan tradisional.

Lutfee berharap pelestarian Al Quran kuno di museumnya dapat terus dilakukan oleh generasi muda Islam, khususnya yang ada di Thailand. Bahkan, menjadi tempat penelitian bagi generasi muda yang mendalami ilmu agama.

“Harapan saya dalam melestarikan Al Quran ini, supaya koleksi museum dapat terawat dengan baik. Menjadi satu tempat kajian bagi anak-anak generasi mendatang untuk tahu kehebatan orang Melayu yang benar-benar bertamadun menulis Al Quran,” ucapnya. (ant)

 

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB