Manajemen Persib menilai kepemimpinan wasit yang dipimpin Faulur Rosy berat sebelah. Beberapa keputusannya dianggap kontroversial dan membuat kerugian bagi kubu Maung Bandung.
Melalui surat yang dikirimkan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Komisi Disiplin PSSI itu, Persib melaporkan sejumlah detail fakta dan data statistik yang merugikan tim tamu saat bertanding, termasuk bukti dalam format video.
“Dan apabila pendapat kami adalah benar, kami mohon agar wasit tersebut diberikan sanksi yang memadai serta tidak lagi ditugaskan untuk selama-lamanya,” tulis surat bertanda tangan direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, seperti dikutip dalam laman resmi klub, Selasa (8/10/2019).
Adapun klaim bukti statistik yang dilampirkan merinci bahwa tak kurang dari 24 pelanggaran dilakukan oleh Nick Kuipers dkk. di pertandingan tersebut. Tak terkecuali hukuman penalti terhadap keputusan kontroversial atas pelanggaran yang dilakukan Achmad Jufriyanto terhadap Diego Assis di menit ke-61.
Sedangkan tim rumah hanya melakukan sembilan kali pelanggaran terhadap Persib dan sukses menguasai bola sebanyak 58 persen.
“Menurut pendapat kami, data statistik tersebut menunjukkan sesuatu yang tidak wajar dan perlu dievaluasi lebih lanjut,” dalam kutipan dalam surat bernomor 01/DIR-PBB/X/2019 tanggal 7 Oktober 2019 itu.
Tak hanya itu, tim tamu juga memprotes keputusan wasit yang hanya memberikan dua menit perpanjangan waktu di babak kedua. Padahal, akumulasi durasi dari insiden penalti dan pelanggaran terhadap Omid Nazari pada menit ke-79 saja sudah mencapai tujuh menit.
Berdasarkan klaim dugaan keputusan wasit yang kontroversial itu, Persib menuntut PT LIB selaku operator dan Komisi Disiplin PSSI untuk mengevaluasi kinerja perangkat pertandingan guna menciptakan suasana kompetisi yang fair dan sportif. (ant)