Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jabar Perlu Kerja Sama yang Baik

- Editor

Jumat, 8 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisi IV DPRD Jawa Barat saat kunjungan konsultasi ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.*

Komisi IV DPRD Jawa Barat saat kunjungan konsultasi ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.*

BANDUNG, bipol.co – Pada saat penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat, timbul keinginan jalur kereta api di reaktivasi. Hal ini diperlukan pembebasan lahan serta menjadi pekerjaan rumah antar stakeholder terkait.

Komisi IV DPRD Jabar mempertanyakan mengenai prosedur pembebasan lahan, mengapa harus dari provinsi yang membebaskan bukan dari pusat, sehingga diharapkan ada pembagian tugas antara kementerian dengan Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, untuk menunjang pariwisata Jawa Barat, berencana mengaktifkan lagi jalur kereta di daerah Selatan Jawa Barat, seperti tujuan Ciwidey, Garut-Cikajang, Banjar-Pangandaran. Saat ini yang sedang berjalan, yaitu reaktivasi jalur Cianjur-Ciranjang sampai Padalarang.

Tantangan reaktivasi ini di antaranya medan jalan yang terjal untuk kereta api serta kemiringan posisi tanah yang direncanakan dilintasi kereta api, sehingga Dirjen Perkeretaapian perlu memikirkan strategi ke depannya.

Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono, mengatakan kunjungan konsultasi ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ialah dalam rangka pembahasan anggaran tahun 2020, karena ada anggaran pembebasan lahan terkait reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat.

“Apabila PT. KAI bersama Dinas Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub tidak matang perencanaannya, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan anggaran untuk keperluan lain,” katanya, Jumat (8/11/2019).

Pada kesempatan ini, Komisi IV menemukan beberapa permasalahan untuk reaktivasi jalur kereta api, di antaranya jalur kereta api yang sudah dijadikan rumah penduduk, sehingga membutuhkan waktu dan kerja sama yang baik antar stakeholder agar perencanaan reaktivasi  berjalan lancer. Sementara itu, kereta api cepat Bandung-Jakarta tidak menemukan permasalahan kompleks, sehingga diharapkan pengoperasiannya sesuai dengan target, yaitu pada tahun 2021.**

Reporter: Abdul Basir

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Bupati Tinjau Pemukiman Rawan Banjir di Dayeuhkolot dan Tanggul Sungai Cikapundung 
Bupati Bandung Dukung Dedi Mulyadi Ubah Jam Kerja ASN: “Setelah Sahur Tidak Ada yang Tidur Lagi”
Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi Lebih Disiplin, Sehat, Terhindar Macet
ASN Jabar Kerja Lebih Awal di Ramadhan, Layanan Masyarakat Tetap Optimal
Banjir di Dayeuhkolot dan Bojongsoang: 7.298 Warga Terdampak, Ribuan Rumah Tergenang
Agus Setiawan Soroti Minimnya Anggaran untuk Penyangga Ibu Kota Kabupaten Bandung
Ali Syakieb Sampaikan Pengalamannya Soal Waktu dan Etos Kerja Orang Jepang pada Calon Pekerja Migran
Nilai MCP KPK RI Kabupaten Bandung 2024 Capai 93%, Marlan Nursyamsi: Kami Seoptimal Mungkin Penuhi Evidences

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 11:56 WIB

Bupati Tinjau Pemukiman Rawan Banjir di Dayeuhkolot dan Tanggul Sungai Cikapundung 

Sabtu, 1 Maret 2025 - 14:16 WIB

Bupati Bandung Dukung Dedi Mulyadi Ubah Jam Kerja ASN: “Setelah Sahur Tidak Ada yang Tidur Lagi”

Sabtu, 1 Maret 2025 - 14:10 WIB

Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi Lebih Disiplin, Sehat, Terhindar Macet

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:33 WIB

ASN Jabar Kerja Lebih Awal di Ramadhan, Layanan Masyarakat Tetap Optimal

Rabu, 26 Februari 2025 - 23:48 WIB

Banjir di Dayeuhkolot dan Bojongsoang: 7.298 Warga Terdampak, Ribuan Rumah Tergenang

Berita Terbaru

Banjir bandang melanda kawasan Puncak Bogor, Minggu (2/3/2025), sekitar pukul 20.30 WIB. Foto: Humas Jabar

NEWS

BPBD Jabar Lakukan Asesmen Banjir Bandang di Bogor

Senin, 3 Mar 2025 - 16:41 WIB