KAB. BANDUNG, bipol.co — Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Mochamad Luthfi Haffiayan, menyatakan siap membantu masyarakat bila ada permasalahan kesehatan, terutama soal pelayanan pihak rumah sakit.
Hal itu disampaikan Mochamad Luthfi Haffiyan, saat reses di Aula Desa Mandalasari, Kamis (28/11/2019).
Pada pelaksanaan reses itu menghadirkan narasumber, yang juga bakal calon Bupati Bandung, Ahmad Dimyathi Atmawijaya. Kurang-lebih 100 warga hadir pada pertemuan reses yang dilanjutkan agenda sosialisasi/pengenalan Ahmad Dimyathi sebagai bakal calon Bupati Bandung.
Muchamad Luthfi mengatakan, jika ada pihak rumah sakit yang tidak melakukan pertolongan pertama, bisa dikenai sanksi karena ada undang-undangnya.
“Kalau ada seperti itu, bisa dikomunikasikan kepada saya. Nanti saya bisa membantunya,” ungkapnya.
Dalam menampung aspirasi, Luthfi merespon apa yang menjadi harapan warga.
Luthfi menyarankan kepada warga untuk membuat kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), terutama bagi ibu hamil yang akan melahirkan.
“Saya siap membantu pelayanan kesehatan ke RSUD Cicalengka, jika ada warga yang menderita sakit jantung, kecelakaan. Tetapi untuk persalinan, harus dibantu melalui pelayanan BPJS,” kata anggota Fraksi PDIP ini.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Mandalasari Terpilih, Ahmad Pasha, yang akrab dipanggil Tata, menyampaikan bahwa warga Desa Mandalasari, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, berharap kepada anggota DPRD Kabupaten Bandung agar memfasilitasi terhadap perusahaan yang ada di desanya. Pihak perusahaan tersebut diharapkan memiliki kepedulian untuk menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR).
“Mereka (perusahaan, Red.) beroperasi di desa kami, tetapi CSR-nya belum jelas. Jangan sampai mereka kurang perhatian dan mengabaikan kewajibannya menyalurkan dana CSR,” kata Ahmad Pasha.
Ia juga berharap kepada dewan untuk memperhatikan program keluarga harapan (PKH). Diharapkan anggota PKH yang sudah mampu, agar mengundurkan diri. Jangan sampai tetap menerima bantuan PKH.
“Inginnya tak ada program PKH, tetapi ada bantuan lain sebagai pengganti PKH untuk menghidupi keluarganya, seperti bantuan usaha lainnya,” katanya.
Ahmad Pasha pun berharap, dengan adanya program penempelan stiker atau gambar di rumah keluarga penerima manfaat menjadi salah satu upaya untuk memberikan perhatian kepada penerima PKH, terutama yang sudah mampu secara ekonomi.
“Supaya warga yang sudah mampu mundur dari PKH,” ungkapnya.**
Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan