SOREANG, bipol.co – Ikatan Pencasilat Selutuh Indoneaia (IPSI) Kabupaten Bandung meminta DPRD Kabupaten Bandung mendorong permohonan tanah untuk pendirian gedung padepokan atlit penca silat. Gedung padepokan tersebut nantinya bukan hanya untuk IPSI, tapi juga untuk PPSI (Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia).
“Bukan dualisme, tapi sesuai keinginan Pak Bupati, gedung padepokan atlit itu untuk mempertahankan budaya dan prestasi pencak silat,” kata Sekretaris Umum IPSI Kabupaten Bandung, Asep Hermansyah, saat audiensi dengan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, yang juga Pembina IPSI Kabupaten Bandung, di Ruang Banmus Gedung Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Senin (2/12/2019).
Selain pengurus, hadir dalam audiensi tersebut 14 pengurua IPSI kecamatan.
Menurut Asep Hermansyah, soal pengadaan tanah dan gedung padepokan IPSI telah menyampaikan permohonan kepada Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bandung.
“Kalau waktu lalu, tanahnya belum ada, dan sekarang informasinya tanahnya sudah ada di belakang lapangan Golf stadion Si Jalak Harupat, yang luasnya sekitar 4 hektar. Semula tanah tersebut untuk kolam renang umum. Untuk itu, kami memohon kepada Ketua Dewan agar menindaklanjuti proposal pengadaan tanah dan gedung IPSI tersebut,” ujar Asep.
Asep mengatakan, ada empat poin yang disampaikan kepada Ketua DPRD itu. Selain soal tanah dan gedung padepokan, ada soal agenda kejuaraan pencak silat menghadapi Porda 2022 serta kejuaraan Bupati Cup dan Ketua DPRD Cup yang akan digelar tahun 2020.
“Untuk menuju Porda, kita harus segera membentuk tim dan kualifikasi pada tahun 2021. Tadi Ketua Dewan menyatakan kesiapannya tahun 2020 akan menyelenggarakan kejuaran dua tropy, yaitu Bupati Cup dan Ketua DPRD Cup,” kata Asep kepada bipol.co usai audiensi.
Kejuaraan Bupati Cup dan Ketua DPRD Cup ini, kata Asep, akan diikuti 1.000 peserta dari semua tingkatan. Mulai dari PAUD, SD, SMP, dan tingkat SMA serta dewasa.
Selain itu, IPSI Kabupaten Bandung saat ini sudah mengeluarkan SK bagi 75 pergruan dan telah berbentuk 24 IPSI kecamatan dari 30 kecamatan di Kabupaten Bandung. Namun pemasalahannya, di 24 IPSI di kecamatan itu saat ini tidak memiliki sarana prasarana tempat pembinaan atlit.
“Kami memohon kepada dewan mengusulkan anggaran yang ada di Sosbud kecamatan, bisa tidaknya mengajukan dana itu,” katanya.
IPSI juga menyampaikan kaitan kesejahteraan agar ada perhatian dari pemerintah daerah bagi atlit yang berprestasi untuk bisa bekerja di dinas atau instasi di lingkungan Pemkab Bandung.
“Ini selain untuk menyejahterakan atlit, supaya atlit tidak vakum dalam membina atau latihan para atlit,” ucapnya.
Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, mengapresiasi usulan IPSI tersebut.
Untuk lahan pembangunan padepokan, Sugih –demikian dia akrab disapa– berjanji menindaklanjuti dan pihaknya akan menelusuri ke Dispora.
“Rencana pengajuan lahan di Jalak Harupat akan kami dorong. Nanti akan kami cek. APBD tahun 2020 yang menjadi tupoksi saya kebetulan sedang dievaluasi di provinsi. Kalau memungkinkan, kami dorong untuk pengadaan lahan tersebut, koordinasi dengan Dispora,” kata Sugianto.
Sugih juga setuju untuk mendorong kejuaran pencak silat, Ketua DPRD Cup, namun harus dengan Bupati Cup.
“Sebagai bagian pemerintah daerah, saya apresiasi perjuangan pengurus IPSI. Saya mencintai dan tertarik dengan pancak silat, padahal saya tidak tahu jurus. Saya mendorong event yang akan diselenggarakan tahun 2020. Demi cinta, saya akan sisihkan uang pribadi untuk IPSI. Kalau pakai APBD, ribet,” tutur Sugianto.**
Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan