BANDUNG BARAT, bipol.co – Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Pajak Daerah II. Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga pertengahan Desember 2019, baru mencapai 55 persen atau Rp92 miliar dari target Rp167.
“Masih ada kesempatan beberapa hari lagi, untuk mengejar target, mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa bertambah sampai Rp97 miliar,” ujar Kepala Bidang Pajak Daerah II BPKD KBB Rega Wiguna, Jum’at (20/12/2019) dikantornya.
Menurutnya, selisih yang masih jauh dari target pada pendapatan PBB, itu bukan dikarenakan pihaknya yang lamban bergerak. Namun disebabkan oleh beberapa faktor kondisional seperti adanya stimulus pengurangan pajak terhutang bagi wajib pajak sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) No 41 tahun 2019 tentang Pemberian Stimulus PBB, yang dikeluarkan pada Oktober kemarin.
Untuk besaran pengurusan stimulus tersebut sebut Rega, untuk obyek perumahan 35 persen, jalan protokoler 45 persen dan di luar semua itu 10 persen. KemudianKemudian penyebab lainnya, persoalan perbaikan atas nilai NJOP yang tidak sesuai dengan wajib pajak. Rega Juga menyebut, pengurangan terhutang wajib pajak bagi ASN, TNI dan Polri juga ikut mempengaruhinya. “Dalam hal ini Pemda berkewajiban melaksanakan ketentuan itu,” jelas Rega.
Meski target tahun ini masih jauh terpenuhi, namun Rega mengklaim pendapatan PBB mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2018, PBB hanya memasukan pendapatan sebesar Rp65 miliar. ”Secara pemasukan sih, sudah melebihi. Cuma kalau untuk pada target, masih jauh,” ucapnya.
Rega juga mengungkapkan, jika dilihat dari segi persentase, kecamatan-kecamatan yang paling tinggi pencapaiannya terdapat pada daerah perkampungan. Kecamatan Cikalongwetan dan Kecamatan Saguling, realisasinya cukup tinggi namun nilainya relatif kecil. Sebaliknya, untuk daerah-daerah perkotaan seperti Kecamatan Padalarang, Ngamprah, Parongpong dan Lembang nilainya besar namun target persentasenya masih kurang.
Sementara untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pendapatannya sudah melebihi dari target sekitar 118 persen atau Rp138 miliar dari target Rp117 miliar.
“Pencapaian itu terhitung per 19 Desember 2019, sampai akhir tahun bisa memungkinkan diangka Rp140 miliar, mudah-mudahan saja ya,” pungkas Rega.
Reporter Bukhori
Editor Deden .GP