GARUT, bipol.co – Setelah mengalami penantian panjang 36 tahun, akhirnya Stasiun Kereta Api Garut disinggahi Lokomotif Diesel CC 2017723, tepat pukul 12.14 WIB, Kamis (23/1/2020). Seakan-akan melepas kerinduan buah hati yang hilang, warga sekitar stasiun menyambut gembira Iokomotif warna putih yang melakukan perjalanan satu jam dengan kecepatan 20 sampai 25 km/jam.
Saat masuk lokomotif yang ditumpangi Executive Vice President PT. KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah, dan jajarannya, warga langsung mengerubunginya dan berfoto di depan lokomotif.
Dalam press conference-nya, Executive Vice President PT, KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah, menyatakan uji coba dengan lokomotif ini untuk menguji kekuatan rel dan bantalannya, dan secara keseluruhan kondisinya sudah bagus. Kekurangannya, hanya tinggal penambahan ballast.
“Ini baru uji coba, keseluruhan uji cobanya bagus. Kami akan tetap tambah yang kurang secara teknis, misal penambahan ballast,” ujar Fredy.
Sedangkan beban paling berat lokomotif seberat 25 ton bisa masuk, dengan demikian secara teknis sudah siap.
“Berat lokomotif mencapai 85 ton sudah bisa masuk. Tadi uji coba kecepatannya hanya 20 sampai 25 kilometer per jam. Artinya, secara teknis sudah siap,” katanya.
Menurutnya, target pertama akan dipenuhi dulu secara operasional, sedangkan target pengembangan, seperti gedung-gedung akan dilakukan kemudian, karena Stasiun Garut ini akan menjadi stasiun termegah di Indonesia mengalahkan stasiun pusat di Bandung.
Rencananya, uji coba dengan rangkaian kereta akan diluncurkan pada awal Bulan Februari ini dengan satu rangkaian kereta secara gratis. Untuk tahap awal dilayani rute perjalanan kelas ekonomi, meski tidak menutupkemungkinan ditambah kereta eksekutif disesuaikan permintaan masyarakat.
Bangunanan Stasiun Garut untuk sementara menggunakan bangunan lama, sebelum nantinya akan dibangun gedung modern termegah di Indonesia.
“Semoga ini akan memajukan perekonomian masyarakat Garut,” ujar Fredi.** rilis pemkab garut
Editor: Hariyawan