Flu Burung Hingga Corona: Ini Penyebab China Banyak “Lahirkan” Virus Baru

- Editor

Sabtu, 25 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, bipol.co – Wabah virus corona baru di China dilaporkan sudah mencapai 800 kasus lebih dan memakan 26 korban jiwa. Pemerintah setempat memberlakukan karantina massal pada 41 juta penduduk yang tersebut di 13 kota.

Kemunculan virus corona baru yang diberi nama 2019-nCoV ini pertama kali terdeteksi pada akhir Desember 2019 di kota Wuhan. Sejak saat itu virus terus menyebar, bahkan kasusnya kini telah dikonfirmasi muncul di beberapa negara.

China memang diketahui beberapa kali menjadi daerah tempat kemunculan berbagai virus baru penyebab penyakit. Contohnya saja virus flu burung, virus severe acute respiratory syndrome (SARS), dan yang terbaru 2019-nCoV.

Mengapa sepertinya China menjadi ‘hot spot’ virus baru? Vaksinolog lulusan University of Siena, dr. Dirga Sakti Rambe, MSc., SpPD., menjelaskan kemungkinan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

“Penyakit-penyakit ini berasal dari binatang yang ditransmisikan ke manusia disebut zoonotic disease,” kata dr. Dirga, sebagaimana bipol.co kutip dari detikcom.

“Di China banyak sekali model interaksi antara manusia dengan hewan yang tidak aman. Contohnya kalau kita ke China, pasar binatangnya, itu kan bebas sekali campur segala macam hewan hidup mati diperjualbelikan. Tidak bersih. Sangat gampang tertular,” lanjut pria yang sehari-hari praktik di OMNI Hospitals Pulomas ini.

China juga memiliki populasi penduduk tinggi. Artinya, ketika virus dari hewan bermutasi bisa menjangkit manusia, penyakit akan mudah menular karena populasi penduduk yang padat dan mobilitas tinggi.

“Itu bisa menjelaskan kenapa kok banyak (penyakit, Red.) yang dari China,” pungkas dr Dirga.*

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB