“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (6/3).
Menurut Onny, penurunan cadangan devisa pada Februari 2020 itu antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Ke depan, katanya, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik. (net)