“Bagi saya, jika keinginan tersebut direalisasikan maka akan membangun stigma buruk terhadap Amin Rais, karena Amin Rais adalah PAN dan PAN adalah Amin Rais,” kata Atang di Kupang, Jumat (13/3), terkait usulan mengenai pembentukan partai baru, PAN Reformasi.
Mantan pembantu rektor I UMK itu menjelaskan, sejarah lahirnya partai politik di Indonesia adalah sejarah soal kekecewaan terhadap induk partai, karena ketidakpuasan terhadap proses politik di internal.
Selain PDP lahir dari PDI Perjuangan, PBR lahir dari PPP, Partai Gelora lahir dari PKS dan Partai Matahari Bangsa (PMB) lahir dari PAN.
Para kader partai keluar dari partai induk, dan mendirikan partai baru, namun tidak semuanya berhasil eksis dalam peta politik nasional. Ada yang berhasil membangun partai seperti Partai Gerindra dan Partai Nasdem, tapi banyak juga yang gagal seperti Hanura, PMB, PDP dan PBR.
Namun, bagi Atang, jika keinginan tersebut direalisasikan, maka akan membangun stigma buruk terhadap Amin Rais.
Hal ini terjadi karena stereotip Rais adalah PAN dan PAN adalah Amin Rais. Kata Atang, dengan mendirikan PAN Reformasi sama artinya dengan “bunuh diri”. (net)