Kelangkaan Masker, Pemilik Apotek Pasrah Ikut Prosedur Distribusi Resmi

- Editor

Selasa, 17 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Apotek Penanjung, kelangkaan masker sejak Januari 2020.* firdaus

Suasana Apotek Penanjung, kelangkaan masker sejak Januari 2020.* firdaus

SUKABUMI, bipol.co – Kelangkaan masker di beberapa apotek Kota Sukabumi terjadi sejak Januari  2020, kini masker semakin  diburu oleh masyarakat yang datang setiap hari ke apotek-apotek antisipasi mencegah tertularnya Covid-19. Seperti halnya yang dialami oleh pemilik  Apotek  Pananjung, di Jalan Rumah Sakit Syamsudin Belakang nomor 2, Yopi Hidayaturrohman, yang setiap hari hampir ratusan orang mencari masker.

“Langka sejak Januari lalu,  sampai petugas saya bosan menjawab masker kosong. Makanya kami membuat tulisan masker kosong, biar pembeli tahu,” kata Yopi ketika dihubungi wartawan via telepon seluler,  Selasa sore (17/3/2020).

Kini masker biasa dijual harga Rp300-350 ribu/boks isi 50 buah,  terhitung Januari 2020, apotek miliknya sudah tidak mendapatkan kiriman dari pedagang besar farmasi (PBF).  Sebelumnya Yopi sudah curiga saat masih menerima kiriman ada kenaikan harga, dan dirinya curiga bakal ada kelangkaan barang. Untuk itu, Yopi tidak mau ambil risiko, ketika tidak dikirim barang dari supplier biasa, dirinya tidak mau menerima barang dari siapa pun.

“Walau pembeli ngotot mau beli biar harganya mahal,  tetap saya tidak mau jualan dan ambil risiko.  Mereka tetap beli masker walau mahal karena butuh,”terang Yopi.

Jalur distribusi sendiri dari pabrik masker disalurkan melalui PBF yang disalurkan kembali ke apotek dan sarana kesehatan lain. Ketika PBF masker kosong, Yopi tidak tertarik untuk belanja ke tempat lain,  curiga ada sebagain orang yang memanfaatkan situasi jualan di online pada kenyataannya barang juga sama kosong,  sedangkan uang sudah masuk ke mereka.

“Pada intinya, saya ikut jalur distribusi yang jelas dan resmi.  Kalau memang tidak ada dari sananya, buat apa kita maksain jualan,” ucapnya.

Yopi sendiri apabila ada masker ingin membantu masyarakat yang datang ke tempatnya dengan menggratiskan,  sebagai upaya membantu mencegah penularan Virus Corona.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB