SUKABUMI, bipol.co-Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi mempertahankan jumlah petani yang ada, sejauh ini yang tercatat di dinas ada 4300 yang sudah memiliki kartu petani, menyebar di tujuh Kecamatan.
Bentuk perhatian dinas sendiri terhadap para petani, mulai dari pembinaan produksi bisa disebut juga dengan istilah sekolah lapang.
“Minimal satu bulan sekali semua petani kita kumpulkan, diberikan penyuluhan semua informasi yang terbaru. Kedepan kita lebih mengejar budidaya organik, karena untuk padi yang non organik nilai jualnya tidak bisa berkembang,”kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan kepada wartawan, di lapangan, Jumat (3/4/2020).
Untuk itu DKP3 menginginkan ada pendapatan lebih yang dihasilkan oleh para petani dari padi non organik menjadi yang organik. Uji coba sudah dilakukan dinas di Kecamatan Warudoyong, pada kelompok Tani Kelurahan Sukakarya.
Untuk luas lahan pertanian sendiri yang agak luas merata di empat Kecamatan, yakni Warudoyong, Cibeureum, Baros dan Lembursitu. Sedangkan tiga Kecamatan lagi, Cikole, Gunung Puyuh dan Citamiang lahan pertanian nya kecil dibanding empat Kecamatan tadi. Diakui Andri setiap tahunnya ada penyusutan jumlah petani, dan hampir kebanyakan usia petani di Kota Sukabumi berusia 40 tahun ke atas.
“Karena usia muda lebih banyak memilih bekerja di pabrik dibanding menjadi petani. Insya Allah saya akan membuat wawasan kepada para generasi muda, bahwa petani muda bisa sukses,”ujarnya.
Selama ini image petani itu, kucel, tidak punya uang dan penampilan kotor. Secara bertahap Andri sendiri akan merubah ciri khas berbeda disetiap Kecamatan, seperti halnya Kecamatan Cibeureum, DKP3 berencana menjadikan Kecamatan Cibeureum menjadi Kecamatan Sorgum.
Karena saat ini Sorgum sendiri berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi dan jela. Khusus di Kelurahan Babakan Kecamatan Cibeureum sendiri telah mendukung rencana DKP3, dimana para Kelompok Wanita Tani (KWT) dan jajaran Kelurahan ikut mendukung.
“Bahkan dana Kelurahan akan membeli alat produksi Sorgum, didukung langsung baik masyarakat maupun Lurah Babakan. Sedangkan Kecamatan Warudoyong sendiri akan difokuskan untuk bahan-bahan organik,”jelas Andri.
Bukan hanya itu dukungan dari pihak Kelurahan Babakan juga telah menyewa lahan aset Pemkot untuk diberdayakan para KWT fokus pada Sorgum, penyewaan lahan aset di Kelurahan Limus Nunggal seluas 2400 meter. Untuk Kecamatan Gunung Puyuh, DKP3 akan fokuskan para petani palanisasi.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP