“Pandemi COVID-19 diperkirakan masih akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, untuk itu dukungan dari banyak pihak sangat diperlukan,” ujar Daeng dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (18/4)
Dia menambahkan, saat ini tenaga medis terkendala kurangnya Alat Pelindung Diri (APD). Distribusi APD dari pemerintah ke rumah sakit terkendala birokrasi dan kebijakan distribusi.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi pihak-pihak yang turut membantu perjuangan para dokter dalam menangani virus COVID-19, seperti yang dilakukan Protelindo melalui kampanye “Ayo Perangi COVID-19”. Protelindo menggandeng IDI dan Halodoc menyerahkan bantuan alat kesehatan sebanyak 2.000 unit APD lengkap, 2.000 pelindung muka, dan 100 unit “portable sink”.
Bantuan tersebut diserahkan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas seperti RSAL Mintohardjo, RSUD Pasar Minggu, RS Fatmawati, RSUD Cengkareng, RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, RS Persahabatan, RS Sulianto Saroso, RS Kramat 128, RS St Carolus, RSU UKI, RSUD Pasar Rebo, RS Pelni, RSUD Tarakan, BBTKL dan beberapa Puskesmas di Jakarta.
Selain rumah sakit di Jakarta, Protelindo juga mendistribusikan pelindung wajah ke sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Indra mengatakan upaya perlawanan terhadap virus COVID-19,tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, namun dibutuhkan peran serta banyak pihak.
“Sektor pemerintah dan swasta harus bahu-membahu, serta dibutuhkan kontribusi dari masyarakat. Kita semua patut mengutamakan solidaritas bangsa,dan bergotong-royong bersama pemerintah mengatasi krisis ini,” kata Indra. (net)