BANDUNG, bipol.co — Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H yang jatuh pada pekan ke-4, Mei 2020, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Jawa Barat memberikan rekomendasi penanganan Covid-19 kepada Gubernur Jawa Barat.
Terdapat 7 poin yang direkomendasikan:
- Gubernur harus mendesak Pemerintah Pusat untuk konsisten dan tegas terhadap kebijakan penanganan Covid-19. Ketidaktegasan, ketidaksinkronan, dan sikap plin-plan Pemerintah Pusat akan membuat Pemerintah Daerah dan masyarakat di bawah kebingungan dan dapat menimbulkan sikap abai atas protokol Covid-19.
- Perpanjangan PSBB di Jawa Barat harus dilakukan secara tegas dan konsisten dengan melakukan upaya penegakan hukum terhadap pelanggarnya. Termasuk pembatasan/pelarangan mudik/pulang kampung, pembatasan sholat Id bersama, kumpul bersama, dan kegiatan lainnya yang mengumpulkan banyak orang. Ini sudah sesuai dengan pembatasan HAM, karena alasan kesehatan dan nyawa lebih utama. Sebagai gantinya perayaan Idul Fitri secara individual tetap dapat dijalankan dirumah masing-masing.
- Gubernur jangan memberi opsi diberikannya izin Sholat Id di Jawa Barat dengan alasan adanya zona hijau, mengingat belum jelas dan belum rapihnya data penyebaran Covid-19, khususnya Orang Tanpa Gejala (OTG). Adanya izin akan membuat banyak masyarakat cemburu dan abai terhadap ketegasan PSBB.
- Gubernur harus melibatkan tokoh masyarakat, khususnya agama untuk menyukseskan PSBB, lebih khusus selama perayaan Idul Fitri, karena karakter khas masyarakat Jawa Barat yang cukup patuh terhadap pemimpin informal selain pemimpin formal.
- Gubernur harus memastikan ketersediaan sarana-prasarana kesehatan untuk penanganan Covid-19, seperti APD, obat-obatan, vitamin, ruang isolasi, alat test massal, laboratorium kesehatan, makanan bergizi dan lain sebagainya selama Idul Fitri dan setelahnya dengan pelibatan kota/kabupaten.
- Gubernur harus mempercepat distribusi bantuan sosial bagi masyarakat terdampak dengan terlebih dahulu melakukan pembaruan data, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan bahagia tanpa kekurangan kebutuhan pokoknya.
- Gubernur harus evaluasi secara total pelaksanaan PSBB dan mulai menyusun grand design penanganan Covid-19 yang menyeluruh baik aspek kesehatan, ekonomi, sosial, keamanan dan aspek-aspek lainnya, mengingat sangat mungkin Perang Melawan Covid-19 akan berlangsung dalam waktu lama, sehingga “new normal” yang bertepatan paska Idul Fitri harus dipastikan memperhatikan banyak aspek, dengan tetap berpegang pada aspek penyelamatan nyawa dan kesehatan sebagai tujuan utama. Model perang semesta/perang akar rumput yang melibatkan masyarakat secara luas dalam bentuk desa/RT-RW Siaga patut dipertimbangkan, sehingga masyarakat dapat secara bersama dan gotong royong melawan Covid-19.*
Editor: Hariyawan