Tercatat 58 Ribu Seniman Butuh Bantuan Selama Pandemi

- Editor

Jumat, 22 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seniman dari Sanggar Citka Geuta menampilkan tarian tradisional Rapai Geleng di Banda Aceh, Aceh, Selasa (3/3/2020). (net)

Seniman dari Sanggar Citka Geuta menampilkan tarian tradisional Rapai Geleng di Banda Aceh, Aceh, Selasa (3/3/2020). (net)

JAKARTA.bipol.co – Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan ada 58 ribu seniman yang tercatat membutuhkan bantuan dana selama pandemi COVID-19.

Hilmar menyebut sampai saat ini sudah terkumpul daftar nama seniman yang membutuhkan bantuan lantaran tidak memiliki pendapatan selama pandemi. Daftar seniman tersebut termasuk para seniman tradisional yang menggantungkan hidupnya hanya pada seni pertunjukan.

“Pertama terkumpul 38 ribu nama-nama seniman Indonesia termasuk seniman tradisi, lalu ada tambahan lagi 20 ribu nama dan totalnya jadi 58 ribu,” ujar Hilmar dalam virtual conference konser Jakarta City Philharmonic, Kamis (21/5).

Bantuan yang diberikan oleh Dirjen Kebudayaan dibagi menjadi dua, yakni bantuan bersifat langsung atau yang disebut dana apresiasi berjumlah Rp1 juta dan kolaborasi konser.

“Bantuan yang sifatnya langsung terutama untuk yang enggak punya pendapatan lain jadi kita cari solusi tercepat. Teman-teman tinggal SMS sebut nama dan beri bukti kalau dia betul-betul seniman bisa lewat foto, nanti langsung kita transfer,” jelas Hilmar.

Untuk gelombang pertama, pihak Dirjen Kebudayaan akan mengirimkan dana kepada 27 ribu seniman yang sudah terverifikasi. Nantinya akan ada gelombang baru, karena sampai saat ini masih banyak data baru yang masuk.

“Ini yang pertama kan yang sifatnya darurat, nanti bentuknya juga akan ada banyak enggak cuma transfer. Untuk pertama memang 27 ribu orang. Pembayaran akan langsung dari Kementerian Keuangan, bukan dari kita. Saya rasa Jumat ini sudah mulai,” kata Hilmar.

Hilmar juga akan melakukan pencocokan data agar bantuannya tidak tumpang tindih dengan proyek kolaborasi lain sehingga para seniman yang terdaftar rata mendapatkannya.

“Yang 27 ribu orang itu murni dari APBD, kolaborasi ini adalah kerjasama. Sasarannya gimana? Sebisa mungkin tidak ada duplikasi, kita upayakan orang yang sama tidak dapat beberapa kali. Kita berusaha menjangkau seluas mungkin,” ujar Hilmar.    (net)

Editor     Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB