KBB,bipol.co – Keluarga Besar Ayah H Danu, Kampung Pasir Kanyere, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat menggelar Tablig Akbar, Rabu siang (5/8-2020).
Acara diisi penceramah terkemuka KH Miftah Fauzi dan Kori Internasional KH Mu’min Aenul Mubarok dan H Aa Rahmat, para ulama di Kecamatan Cipongkor. Hadir Camat Cipongkor, Drs Yayat Ruhyat SPd. S.Ip. MI dan aparat Kecamatan Cipongkor, pimpinan MUI Kecamatan Cipongkor, Ketua Forum Citalem Rukun Agus Gunawan dan pengurus, Ormas Pemuda Pancasila Cipongkpr serta para tokoh masyarakat setempat.
Sebelumnya atau tiga hari setelah Iedul Adha 1441 H, keluarga Ayah H Danu, yang dikelola Panitia Forum Masyarakat Citalem Rukun, melaksanakan penyembelihan hewan qurban. Yaitu tiga ekor sapi dan tiga ekor domba, yang merupakan hewan kurban dari tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah lama bermukim di Washinton DC, Amerika Serikat dan mendirikan komonitas pengajian di Washinton DC.
Keluarga besar Ayah Danu yang diwakili putranya Ustadz H Asep Rabani, menyampaikan, tablik akbar ini diselenggarakan karena terdorong doa para ulama, khususnya para ulama yang ada di Citalem, Cipongkor.
“Saat kecil saya selalu digendong oleh Ayah (bapaknya) untuk menemui para ulama, saat itu saya mendapatkan doa dari Mama Cibalok yang diusapkan pada kening saya. Kalimat (doa) itu yang mendasari saya untuk terus semangat tanpa putus asa dengan rohmat Alloh dan mendorong acara ini agar dihadiri para ulama, para guru,” ucap H Asep Robani.
H Asep Rabani yang belum lama ini sempat memberikan ceramah pada Komonitas Pengajian WNI di Washington DC, Amerika Serikat, mengatakan, kehadiran para ulama akan mandapatkan kemulyaan dunia akhirat.
Ustadz yang biasa disapa Aa Ujang ini merasa prihatin yang mendalam, karena pada akhir zaman saat ini, salah satu penyebab rusaknya dunia akibat manusia yang sudah jauh dari ulama “mautil alim mautul alam”.
“Kalau kata guru saya, diantara yang akan memulyakan kepada kita ada empat pembisik. Diantaranya kita jangan jauh dari manusia yang bisa merubah pendirian atau hati kita ke jalan Alloh, yaitu para ulama. Karena tidak ada lagi di dunia ini setelah Nabi Muhammad Rosululloh yang paling berjasa menyinari dunia ini adalah para ulama,” tutur H Asep.
Ia berharap, acara ini mudah-mudahan bisa menyatukan hati dalam kebaikan .
Dalam kesempatan itu Ustadz H Asep Rabani, emohon doa restu karena Ayah Danu saat ini sedang terbaring di rumah sakit.
Camat Cipongkor Yayat Ruhyat, mnyambut baik atas terselenggara tablik akbar keluarga Ayah Danu.
“Selaku kewilayahan, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, harus memperlihatkan di masyarakat prestasi dibidang pemerintahan bidang pelayanan serta dedikasi untuk memberi contoh yang baik pada masyarakat, serta loyalitas pada pimpinan siapa pun pimpinananya,” ujat Yayat.
Menurur sejarah, papar Yayat, Kecamatan Cipongkor dibentuk sudah berusia sekitar 40 tahun. Karena itu, masyarakatnya dituntut kreeatif. Harus ada nuansa baru, harus maju, dari gelap menjadi terang.
“Cipongkor mempunyai keunggulan dan harus unggul dalam berbagai kegiatan pembangunan dari wilayah lainnya. Termasuk membangun ukuwah silaturahmi. Antara pemerintah dengan tokoh agama harus dijaliin karena Cipongkor daerah santri yang besar,” katanya yang dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi terhadap keberadaan Forum Masrakat Citalem Rukun.
Dalam tablig akbar ini, Yayat mengharapkan, dapat membangun silaturahmi dengan para tokoh ulama, membangun silaturahmi antara ulama dan umaro. Harus ada kesinambungan antara ulama dan umaro untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau masyarakat tidak ada ulama dan pemerintah, bisa celaka. Jadi perlu ada organisasi, kalau itu dilaksanakan Insyaa Alloh akan maju. Pembangunan infrastruktur, perekonomi dan pemerintahan akan maju di Cipongkor. Tahun 2021 insyaa Alloh akan membangun jalan tembus antara Pamoyanan Desa Citalem sampai Desa Mekarsari,” kata Yayat.
Menurut Yayat Cipongkor sangat potensi, baik bidang hasil bumi seperti gula aren, maupun potensi wisata religi, argo wisata atau wisata alam. Sepeti di Sangiang Lawang, Lembah Gunung Masigit , yang rencananya akan dibangun dengan miniatur Mekah dan sudah dibicarakan dengan Pak Bupati.
Reporter Deddy
Editor Deden .GP