Rusia Rekrut 55.000 Relawan untuk Uji Klinis Sputnik V

- Editor

Selasa, 15 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sampel vaksin melawan penyakit coronavirus (COVID-19) yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020). Foto di buat tanggal 6 Agustus 2020. (net)

Sampel vaksin melawan penyakit coronavirus (COVID-19) yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020). Foto di buat tanggal 6 Agustus 2020. (net)

JAKARTA.bipol.co – Rusia telah mengumpulkan sebanyak 55.000 orang relawan yang bersedia ikut serta dalam pengujian klinis vaksin COVID-19, demikian menurut Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) sebagai pengelola program pengembangan vaksin bernama Sputnik V itu.

“Dalam waktu dua pekan saja, 55.000 relawan telah berhasil direkrut di Moskow–lebih dari yang diperlukan, yakni sebanyak 40.000 untuk fase uji klinis Sputnik V setelah (vaksin ini) terdaftar,” kata Pemimpin  Eksekutif RDIF, Kirill Dmitriev, di Jakarta, Senin (14/9).

RDIF bersama Institut Gamaleya, lembaga penelitian vaksin Rusia, memulai proses uji klinis tahap III untuk mengkaji kemanjuran, kemunculan respons imun, serta keamanan Sputnik V sejak akhir Agustus lalu.

Pada 20 Agustus 2020, Wakil Direktur Kinerja Ilmiah Institut Gamaleya dr. Denis Logunov mengatakan bahwa serangkaian uji klinis yang dilakukan terhadap vaksin itu telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, tanpa efek samping berarti.

“Terlepas dari hal itu, sertifikat izin ini mewajibkan kami untuk menjalankan uji klinis lanjutan yang lebih luas, dan nampaknya kami mempunyai protokol besar untuk 40.000 orang peserta,” kata Logunov ketika itu.

Rusia berulang kali meyakinkan bahwa vaksin yang dikembangkan dengan basis human adenovirus itu, sejauh ini, terbukti aman.

“Lebih dari 250 uji coba klinis telah dilakukan dan lebih dari 75 publikasi internasional telah dikeluarkan untuk mengonfirmasi keamanan vaksin dan obat-obatan medis dari human adenovirus,” kata Dmitriev dalam pernyataan yang sama.

Walaupun demikian, sejumlah kritik dilontarkan terhadap pengembangan Sputnik V, baik dari politisi maupun pakar kesehatan negara-negara lain, mengenai transparansi data hasil uji coba hingga jaminan keamanan vaksin tersebut. (net)

Editor Deden .GP

Berita Terkait

Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024
Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis
Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka
Megawati Soekarnoputri Dipastikan Tidak Hadiri Pelantikan Prabowo
Masyarakat Memadati Alun-Alun Garut, Turut Saksikan Peringatan HUT ke-79 TNI
Selain Diskusi Diaspora, Peserta Aksi Global Climate Strike Juga Diintimidasi Sekolompok Orang
Bupati Bandung Mengaku Sempat Rasakan 30 Kali Gempa Susulan di Kertasari
Bey Machmudin: PARITRANA AWARD 2024, Pendorong Tingkatkan Kepesertaan Program Jamsostek di Jabar

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 17:20 WIB

Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024

Jumat, 15 November 2024 - 15:55 WIB

Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis

Selasa, 5 November 2024 - 08:01 WIB

Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka

Minggu, 20 Oktober 2024 - 10:38 WIB

Megawati Soekarnoputri Dipastikan Tidak Hadiri Pelantikan Prabowo

Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:41 WIB

Masyarakat Memadati Alun-Alun Garut, Turut Saksikan Peringatan HUT ke-79 TNI

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB