BANDUNG.bipol.co- Sejumlah masyarakat di Jabar mengaku tidak antusias untuk ikut aktif dalam proses pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar Desember, mendatang.
Kebanyakan mereka beralasan karena disibukkan dengan pemenuhan kebutuhan pokok akibat dampak melemahnya ekonomi saat menyebarnya
virus covid-19.
Di Jabar, ada delapan daerah yang akan menggelar pesta demokrasi
ini yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang,
Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kota Depok.
“Boro-boro mengikuti proses atau konsen terhadap proses pesta
demokrasi di dearah saya. Lebih baik bagaimana sekarang mencari
makan,” ungkap Wahyudi, warga Kecamatan Ketapang, Kabupaten Bandung, Selasa (22/9).
Hal serupa dikatakan Hendra, warga Indramayu. Menurutnya, dirinya tidak antusias mengikuti proses Pilkada serentak atau terlibat aktif menjadi tim sukses atau lainnya.
“Saya ini anggota dari salah satu partai politik pengusung calon bupati. Namun untuk kali ini saya tidak akan aktif dahulu. Saya lagi sibuk bagaimna menghidupi keluarga akibat covid,” ungkap Hendra.
Tak hanya Wahyudi atau Hendra, Fanni, warga Tasikmalaya yang juga daerahnya akan mengadakan pemilihan kepala daerah menyatakan hal serupa. Menurutnya, meski dirinya seorang kader partai tertentu yang mengusung salah satu calon bupati dan wakil bupati di Tasikmalaya, tetapi untuk aktif menyukseskan tidak dilakukan.
“Nanti saja lah kalau sudah mendekat pencoblosan baru saya akan aktif ikut menyukseskan calon partaiku.Kalau sekarang saya mending fokus berkerja dulu, setelah lima bulan stag,” ujar Fanni.
Praktisi Politik Pamriadi mengatakan, wajar sejumlah warga di Jabar kurang antusias mengikuti proses pemilihan kepala daerah akibat dampak melemahnya ekonomi saat menyebarnya virus covid-19.
Karena itu, imbuh dia, baik calon atau partai politik harus mempunyai strategi tertentu agar bisa membawa aktif masyarakat dalam proses politik ini.
“Kita jangan acuh terhadap proses politik ini. Karena pemimpin yang akan kita pilih sebagiannya menentukan kehidupan lima tahun ke depan di daerah,” ujar Pamriadi. [Edi]
Editor: Fajar Maritim