Hangtuah Kecewa IBL 2020 Dibatalkan

- Editor

Kamis, 8 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang penonton yang mengenakan masker melintas di depan baliho Indonesia Basketball League (IBL) 2020 Seri VII di GOR Bimasakti, Malang, Jawa Timur. (net)

Seorang penonton yang mengenakan masker melintas di depan baliho Indonesia Basketball League (IBL) 2020 Seri VII di GOR Bimasakti, Malang, Jawa Timur. (net)

JAKARTA.bipol.co – Manajer Amartha Hangtuah, Ferri Juffry, mengaku kecewa dengan keputusan pembatalan kompetisi Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2020 yang dijadwalkan pada 13-27 Oktober tanpa adanya alasan jelas.

Menurut Ferri, persiapan IBL sampai saat ini sudah matang, termasuk soal protokol kesehatan, tes PCR secara berkala dan sistem gelembung yang bakal diterapkan selama kompetisi berlangsung.

“Kami kecewa bukan hanya Hangtuah, tapi juga IBL. Apalagi sudah ada rekomendasi BNPB dan Kemenpora,” kata Ferri saat dihubungi para pewarta di Jakarta, Rabu (7/10).

Operator IBL memutuskan membatalkan kompetisi musim ini dengan alasan grafik kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih belum melandai.

Ferri pun mempertanyakan apabila alasannya karena jumlah infeksi COVID-19 yang masih tinggi, semestinya sejak awal tak perlu ada proses penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara IBL dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kami dengar kan alasannya karena jumlah kasus COVID-19 meningkat. Kalau masalah pandemi, kami berpendapat itu wewenangnya BNPB. Kalau begitu, dari awal mereka tidak akan tanda tangan (MoU).”

Rencana kelanjutan liga memang sebelumnya telah mendapat lampu hijau dan didukung penuh oleh pemerintah lewat surat rekomendasi dan penandatanganan MoU bersama BNPB.

MoU tersebut berisikan tentang penyelenggaraan olahraga yang aman COVID-19. Kerja sama itu merupakan komitmen penyelenggara dalam menjamin pelaksanaan kompetisi dengan memperhatikan secara penuh protokol kesehatan.

Sementara jika alasannya karena berpotensi menimbulkan keramaian, menurut Ferri, juga tak masuk akal sebab sejak awal IBL berkomitmen kompetisi diselenggarakan dengan sistem gelembung dan tanpa penonton.

“Dari sisi mana keramaian. Kami tidak ada penonton. Semua juga ada di satu hotel, kan tidak akan ada celah,” ujarnya.

“Kami kecewanya karena tidak direstui dan tidak mendapat jawaban konkrit kenapa dibatalkan,” tambah dia.

Ferri menambahkan jika berdasarkan rapat internal terakhir bersama IBL, kompetisi musim 2020 tidak akan dilanjutkan sehingga tidak ada juara. Sementara terkait kepastian liga musim depan belum dibahas lagi. (net)

Editor Deden .GP

Berita Terkait

Bey Hadiri Pengumuman Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Terpilih
Malam Puncak Anugerah Kebudayaan Tahun 2024 Kota Cimahi
Pj. Wali Kota Cimahi Mengecek Perbaikan Rutilahu
PDIP Resmi Pecat Jokowi dan Anak Menantu Beserta 24 Kadernya
Ribuan Peserta Ikuti Seleksi P3K, Kang DS: 1.500 Tenaga Honorer Akan Diangkat P3K Tahun Ini
Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024
Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis
Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:40 WIB

Bey Hadiri Pengumuman Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Terpilih

Sabtu, 21 Desember 2024 - 11:59 WIB

Malam Puncak Anugerah Kebudayaan Tahun 2024 Kota Cimahi

Rabu, 18 Desember 2024 - 16:18 WIB

Pj. Wali Kota Cimahi Mengecek Perbaikan Rutilahu

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:07 WIB

PDIP Resmi Pecat Jokowi dan Anak Menantu Beserta 24 Kadernya

Senin, 16 Desember 2024 - 14:10 WIB

Ribuan Peserta Ikuti Seleksi P3K, Kang DS: 1.500 Tenaga Honorer Akan Diangkat P3K Tahun Ini

Berita Terbaru