BANDUNG.bipol.co – Jawa Barat bisa berprestasi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua. Hal itu dikatakan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat, Ahmad Saefudin pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Hotel Grand Preanger Bandung, 14 -15 Desember 2020.
Menurutnya, pada PON 2016 Jawa Barat yang menjadi tuan rumah PON, mampu berprestasi dan keluar sebagai juara umum. Sehingga, saat PON 2021 di Papua, Ahmad merasa optimis Jabar bisa kembali meraih prestasi.
Ahmad mengakui, pada dua tahun ini terutama saat ada pandemi corona atau covid-19 sulit bagi pihaknya untuk mengukur kemampuan atlet.
Meski begitu, KONI Jabar berusaha memantau kebugaran dan kualitas atlet dengan pendekatan science. Hasilnya, kebugaran atlet untuk persiapan PON XX di Papua hingga saat ini masih terjaga. Sehingga, Ahmad merasa optimis Jabar bisa tampil maksimal.
“Namun dengan tata cara yang kita lakukan, didalamnya itu kami sudah mengukur tingkat kemampuan ini terpelihara atau tidak, itu kami melakukan pendekatan secara science, kita sudah mendapatkan gambaran,” tutur Ahmad.
“Ternyata hasil dan riset kami, bahwa 2020 berkaitan dengan perintah Bapak Gubernur terkait tentang bagaimana atlet bisa dipelihara dari aspek kebugaran maupun kemahiran. Ternyata, Alhamdulillah bisa terbukti, hal ini bisa dilihat dari indikasi hasil dari pelaksanaan tes fisik ternyata kebugaran atlet kita sangat tinggi,” ucapnya.
Ahmad juga mendapatkan laporan secara intensif dari pelatih maupun atlet, berkaitan dengan kemampuan yang mereka miliki. Dari laporan tersebut, hasilnya atlet mampu memelihara kemampuan dan rata-rata di atas 90 persen.
“Ternyata presentasinya sangat besar, masih di durasi 90 persen ke atas, oleh sebab itu saya nyatakan kemampuan ini mampu dipelihara. Ini konteks kaitannya dengan dukungan Bapak Gubernur, berkaitan dana hibah, dan dana hibah ini yang kita kucurkan kepada semua cabor untuk mampu menyelenggarakan latihan dengan dukungan logistik yang cukup,” ujarnya.
“Sehingga, ini pertama saya menyakini bahwa kemampuan Jawa barat untuk mampu dipertahankan di PON 2021 di Papua,” tegasnya.
Sedangkan mengenai kebijakan untuk menghadapi PON XX/2021 di Papua, Ahmad mengatakan sudah menjalin komunikasi dengan instrumen yang ada di KONI Jabar dalam pelaksanaan pelatihan daerah (Pelatda).
“Sudah berkomunikasi dengan instrumen yang ada di KONI Jawa Barat, dalam hal bagaimana pelayanan secara prima untuk Pelatda 2021 baik dalam konteks kondisi masih seperti ini (pandemi covid-19) maupun sudah berubah,” ungkapnya.
Setiap atlet menurut Ahmad memiliki peluang untuk try out sebagai persiapan PON XX/2021 di Papua.
Selain itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan bidang keilmuan tertentu di universitas untuk melihat aspek perkembangan kualitas maupun kuantitas kemampuan atlet.
Sementara itu, semua peserta RAT yang terdiri cabang olahraga, KONI Kota/Kabupaten, dan Badang Fungsional menjalankan protokol kesehatan yang ketat, termasuk wajib mengikuti Swab Antigen lima jam sebelum pembukaan RAT di lokasi acara. Selain itu, pengurus KONI Jabar dan panitia RAT menjalni Swab Antigen sehari sebelumnya di Gedung KONI Jabar. (Deden .GP)