JAKARTA.BIPOL.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 8 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa magnitudo 6,1 di Malang, Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB.
“BNPB mencatat korban meninggal dunia delapan orang, luka ringan 36, luka sedang hingga berat tiga orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan yang diterima, Minggu (11/4).
Lima korban meninggal dunia berasal dari Kabupaten Lumajang dan tiga orang lainnya berasal dari Kabupaten Malang.
Sementara itu, dampak kerusakan di sektor permukiman tercatat di 15 kabupaten dan kota di wilayah Jatim. Total rumah rusak dengan kategori berbeda berjumlah 1.189 unit, dengan rincian rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250, dan rusak ringan (RR) 854.
“Kerusakan juga dialami fasilitas umum dengan total kerusakan sejumlah 150 unit,” ucap dia.
Dilihat dari peta guncangan dengan skala mercalli atau MMI, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar mengalami intensitas guncangan pada IV MMI.
BPBD Kabupaten Malang melaporkan rumah RR 525 unit, RS 114, RB 57, sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan delapan, tempat ibadah 26, dan jembatan enam titik.
“BPBD Kabupaten Blitar melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85, dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor sembilan, dan balai desa tiga,” jelas dia.
Sejumlah kerusakan lain dilaporkan oleh beberapa BPBD di Jatim, seperti Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulungagung, Nganjuk, dan Pacitan.
Sedangkan wilayah kota, yaitu Blitar, Kediri, Malang, dan Batu. Pascagempa M6,1, BNPB mendapat laporan dari BPBD mengenai adanya delapan kali gempa susulan dengan magnitudo berbeda.
Raditya menerangkan pihaknya terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD di wilayah terdampak.