Maulana Fahmi Soroti Soal Ketenagakerjaan, Prihatin Banyak Karyawan Dirumakan dan PHK

- Editor

Sabtu, 5 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, daribFraksi PKS, H Maulana Fahmi. (Foto: Tangkapan layar)

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, daribFraksi PKS, H Maulana Fahmi. (Foto: Tangkapan layar)

KAB. BANDUNG, BIPOL.CO – Reses Maulana Fahmi, Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKS lebih menyoroti persoalan ketenagakerjaan.

Ketua Komisi D ini merasa prihatin dengan kondisi dunia ketenagakerjaan saat ini, banyak perushaan yang merumahkan dan mem-PHK karyawannya akibat krisis ekonomi.

“Saya melaksanakan reses di kecamatan di dapil 4 dan selesai empat putaran, banyak masukan dari peserta reses, salah satunya soal ketenagakerjaan saat ini yang menjadi keprihatinan bersama,” kata Fahmi sapaan akrabnya, dalam siaran pers yang disampaikan kepada sejumlah wartawan, Jumat malam.

Putaran terakhir, Fahmi melaksanakan reses masa sidang ke 1 tahun 2022, di GOR Rancanilem, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Jum’at 4 November 2022.

Atas banyaknya karyawan yang dirumahkan atau di PHK, tutur Fahmi, akan banyak pengangguran. “Bila kondisi dunia usaha repot, maka ekonomi akan melemah sehingga dikhawatirkan kejahatan akan meningkat,” kata Fahmi.

Fahmi berharap ada solusi dari pemerintah, Pemkab Bandung, atau Dinas Tenaga Kerja dalam menyikapi kodisi ini untuk memberikan vokasi, seperti vokasi keterampilan, pelatihan atau sertifikasi untuk memudahkan peluang usaha.

Fahmi jiuga mendorong agar Pemkab Bandung, memberikan solusi terbaik bagi masyarakat, khususnya yang terkena dampak PHK. Seperti lebih banyak pelatihan ketenaga kerjaan, memperbanyak titik titik job fair, sehingga bisap menyerap tenaga kerja.

“Dengan bekal pengetahuan masyarakat tidak akan kesulitan untuk mencari pekerjaan bahkan bisa membuka lapangan kerja sendiri,” ujarnya.

Fahmi juga mengaku mendapat masukan dari konstituen, soal sulitnya melamar tenaga kerja ke perusahaan karena harus melalui calo dan harus mengeluarkan uang antara Rp 3 juta sampai Rp 5 juta agar bisa masuk diperushaan. “Ini harus segera ditindaklanjuti pihak Dinas Tenaga Kerja, bagaimana solusinya,” kata Fahmi.

Namun ia berharap, untuk menghindari para calo, sebaiknya pelamar kerja bisa memasukan lamaran melalui sistem digital. Dengan sistem lamaran digital, ia yakin bisa meminimalisir aktivitas para calo tenaga kerja yang saat ini disinyalir marak di beberapa daerah.

Kemuduan, lanjut Fahmi, ada masukan soal program-program khusus di PUTR dan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) yang sudah menunjuk pihak ketiga dalam melaksanakan pendataan dan survey, tapi malah memperkerjakan desa dan kecamatan.

“Ini jadi persoalan, padahal seharusnya kalau pihak ketiga itu yang ditunjuk harus bertanggung jawab jangan melimpahkan lagi kepada pihak desa dan kecamatan,” katanya.

Dalam resesnya, Fahmi juga mengaku menerima keluhan dari Linmas yang mengaju mendapat insentuf Rp 1 juta, sementara petugas Satpol PP mendapat gaji minimal Rp 2,5 juta.

“Ada kecemburuan sosial antara Linmas dengan Satpol PP soal honor yang diterimanya. Ini yang menjadi pertanyaan para anggota linmas karena mereka mengaku sama-sama memikul tanggungjawab sebagai pengamanan,” papar Fahmi.(deddy)

Berita Terkait

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang
Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 14:52 WIB

Anggota Komisi B Anton Ahmad Fauji Setuju Batas Waktu Pemutihan PKB Diperpanjang

Selasa, 22 April 2025 - 13:21 WIB

Anton Ahmad Fauji Harap Hari Jadi ke-384 Kinerja Bedas Jilid 2 Lebih Nyata

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Berita Terbaru