BIPOL.CO, JAKARTA — Survei Voxpol Center Research & Consulting terhadap tiga tokoh Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhono (AHY) merupakan kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang paling berpotensi menggiring kemenangan dalam Pilpres 2024 nanti.
Selain ketiga tokoh tersebut, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago, menuturkan Khofifah Indar Parawansa dan Erick Thohir juga masuk dalam bursa cawapres favorit.
“Hasil potret Volvo dua kali survei, 2022 dan 2021, memang potensi cawapres yang paling potensial untuk menang itu Sandi, Ridwan Kamil, AHY, Khofifah, termasuk Erick Thohir,” kata Pangi dalam diskusi Polemik Trijaya FM, Sabtu (13/5), dilansir dari CNN Indonesia.
“Tapi tiga besar itu adalah Sandi, AHY, dan Ridwan Kamil,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Pangi mengatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh cawapres. Pertama, modal elektabilitas. Kedua, modal logistik karena biaya politik yang tinggi. Ketiga, modal partai politik.
“Artinya mereka punya partai dan partai itu mendapatkan tambahan kursi kemudian menjadi stabilitas di koalisi sendiri,” kata Pangi.
Pangi mengatakan kemenangan dalam pilpres 2024 akan ditentukan oleh sosok yang akan terpilih menjadi cawapres. Pasalnya elektabilitas calon presiden (capres) yang telah diumumkan saat ini yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan tidak terlalu jauh.
“Kontestasi capres Prabowo, Ganjar, dan Anies kadang kan saling menyalip, jadi masih ada potensi belum di angka psikologis kemenangan. Artinya kompetisinya masih sangat dinamis, sangat kompetitif, dan peluang kemenangan bisa diraih Ganjar, Anies, Prabowo. Jadi ini yang membuat mengapa faktor cawapres menjadi penentu kemenangan pilpres kali ini,” kata Pangi.
Maka dari itu, Pangi mengatakan setiap koalisi harus berhati-hati dalam memilih cawapres. Ia menyebut setiap tim capres pasti berharap capres lainya salah dalam memilih cawapres agar bisa memenangkan pilpres 2024.
“Ada kemungkinan desain hari ini bagaimana Ganjar berpikir keras, timnya Bu Mega dan Pak Jokowi, supaya Anies salah menggandeng cawapres untuk memudahkan langkah kemenangan. Karena mematikan langkahnya Anies, Anies harus salah menggandeng cawapres,” kata Pangi.
“Begitu juga dalam peta ini, orang juga ingin Ganjar salah menggandeng cawapres,” lanjutnya.(Adr)
Editor: Deddy