Disinyalir Imbas Dukung AMIN, JK Akui Dapat Intimidasi dan Gangguan Bisnis

- Editor

Rabu, 24 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jusuf Kalla dalam acara Podcast Political Show CNN Indonesia yang disiarkan Selasa, (23/1).(Foto: Tangkapan layar)

Jusuf Kalla dalam acara Podcast Political Show CNN Indonesia yang disiarkan Selasa, (23/1).(Foto: Tangkapan layar)

BIPOL.CO, JAKARTA – Disinyalir lantaran mendukung pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN) di Pilpres 2024, Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengaku mendapat intimidasi dan gangguan terhadap bisnisnya.

Hal tersebut disampaikan JK dalam acara Podcast Political Show CNN Indonesia yang disiarkan Selasa, (23/1).

Dia bahkan mengklaim tak sekadar mendapat intimidasi dan gangguan terkait bisnisnya usai mendukung AMIN.

“Lebih dari itu (intimidasi dan gangguan terhadap bisnis usai mendukung AMIN),” kata JK menjawab pertanyaan soal apakah mendapat intimidasi gangguan bisnis karena mendukung AMIN, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

JK enggan mengungkap bentuk-bentuk intimidasi dan gangguan bisnis yang ia terima usai mendukung AMIN di Pilpres 2024.

Ia mengaku tak ingin masyarakat tahu kesulitan yang dialami dirinya. JK menganggapnya sebagai risiko atas pilihan politik yang diambil.

“Ndak usah, lah, saya sampaikan di sini. Sudah, lah, tak usah saya sampaikan. Saya tidak ingin masyarakat mengetahui kesulitan saya. Itu risiko dari saya,” jelas dia.

JK juga mengklaim saat ini para pejabat negara dan menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) takut untuk bertemu dirinya.

“Sekarang orang takut ketemu saya,” ujar dia.

JK enggan menduga alasan dibalik para pejabat negara itu takut untuk bertemu dirinya. Namun, jika itu imbas keputusan politik mendukung AMIN, JK menyebutnya sebagai fenomena demokrasi tak lagi dihargai.

“Enggak tahu juga. Mungkin karena saya tidak satu grup dengan presidennya, ya, menterinya takut ketemu. Saya, sih, biasa biasa saja tapi teman-teman pejabat takut lah. Mau berfoto pun takut,” ujar dia.

“Itu berarti tidak menghargai demokrasi kan, orang kita sendiri apalagi pemimpin harus menghargai pilihan rakyatnya. Harus menghargai,” sambungnya.(ads)

Berita Terkait

Jawa Barat Raih Peringkat Kedua Nasional dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Puluhan Murid Keracunan Usai Menyantap MBG, Kepala BGN Sebut Ada Kelalaian
Temuan BPOM-BPJPH, Produk Makanan Berlabel Halal Ternyata Mengandung Babi
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan
Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi, Rahmat Bagja: Kita akan Gandeng Lagi Masyarakat untuk Tegakkan Kedaulatan Rakyat
Ngeri! Guru Besar UGM Diduga Berbuat Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswi Sejak 2023

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 20:05 WIB

Jawa Barat Raih Peringkat Kedua Nasional dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Rabu, 23 April 2025 - 12:09 WIB

Puluhan Murid Keracunan Usai Menyantap MBG, Kepala BGN Sebut Ada Kelalaian

Rabu, 23 April 2025 - 11:00 WIB

Temuan BPOM-BPJPH, Produk Makanan Berlabel Halal Ternyata Mengandung Babi

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Kamis, 17 April 2025 - 07:47 WIB

Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan

Berita Terbaru