BIPOL.CO, JAKARTA – Polda Metro Jaya berhasil membongkar sindikat pembuatan sertifikat habib palsu yang berlokasi di Kalideres, Jakarta Barat.
Polda Metro Jaya belum lama ini mengungkap sosok pelaku berinisial JMW (24) yang melakukan aksi kriminal melalui situs maktabdaimi.blogspot.com dan mengaku sebagai organisasi Rabithah Alawiyah.
Dikutip dari Insertlive, situs yang dipakai JMW ini lantas mencantumkan nasab atau silsilah keturunan habib yang sudah terdata di Rabithah Alawiyah.
Tak hanya itu, JMW bahkan juga menggunakan logo resmi Rabithah Alawiyah sebagai foto profil situs miliknya.
JMW juga membuat keterangan yang menjadi kamuflase situs palsu miliknya agar lebih meyakinkan.
“Ingat tidak ada akun rabithah pusat selain ini, jika ada link yang mengatasnamakan Rabithah Alawiyah pusat silahkan koordinasi ke pusat,” keterangan di situs milik JMW pembuat sertifikat habib palsu yang dilansir pada Selasa (5/3).
Padahal, Rabithah Alawiyah organisasi yang mencatat keturunan Nabi Muhammad di Indonesia justru memiliki alamat situs resmi rabithahalawiyah.org.
Sebelumnya pada 2020, Rabithah Alawiyah pernah mengumumkan daftar habib palsu yang kerap mengaku sebagai bagian dari keluarga Azmatkhan.
“Dengan ini, kami menyatakan bahwa wabilah Azmatkhan adalah salah satu wabilah/marga dari Saadah Bani Alawi yang nasabnya tersambung ke Sayyid Alwi Ammul Fagih bin Muhammad Shohib Mirbath akna tetapi lembaga kami sampai saat ini hanya mempunyai syajarah nasab keturunan Azmatkhan sampai walisongo saja sehingga kami tidak dapat mengisbat/mengesahkan kebenaran jalur nasab tersebut kebawahnya. Kami juga mengklarifikasi bahwa Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah TIDAK PERNAH memberikan pengakuan kepada lembaga nasab Asyraf Azmatkhan Ahlulbait Internasional maupun logonya,” bunyi keterangan Rabithah Alawiyah pada 11 Juni 2020.
Daftar Habib Palsu di Indonesia Menurut Rabithah Alawiyah
1. Al Habib Muhammad Jaelani Azmatkhan-Indramayu
2. Al-Imam Asy-Syaikh An-Naqib Al-Habib Prof. Dr. KH. R. Shohibul Faroji Azmatkhan, S. Ag. MA-Jakarta
3. Al Habib Muhammad Irwan Arifin Al Kaff-Banjarmasin
4. Al Habib Muhammad Hamdani Al Kaff-Banjarmasin
5. Al Habib Muhammad Rabbani Azmatkhan-Sampit
6. Al Habib Muhammad Chatab Azmatkhan-Samarinda
7. Al Habib Muhammad Ali Syahbana Al Kaff-Banjarmasin
8. Al Habib Khairul Azmatkhan – Kalimantan Selatan
9. Al Habib Ishaq Asmatkahan – Martapura
10. Al Habib Jazuli Rahman Al-Qadri-Banjarmasin
11. Al Habib Hadi bin Abdullah Azmatkhan-Jakarta
12. Al Habib Yusuf Bin Imron Bahasyim-Martapura
13. Al Habib Ahmad Abdul Fatah Alaydrus-Samarinda
14. Al Habib Abbas bin Fuad Hasyim Azmatkhan-Cirebon
15. Al Habib Ahmad Azmatkhan-Malang
16. Al Habib Abdul Hakim Azmatkhan-Jakarta
17. Al Habib Ahmad Adib Nawawi Azmatkhan-Semarang
18. Al Habib Ali Azmatkhan-Surabaya
19. Al Habib Akbar bin Muhammad Bafaqih-Banjarmasin
20. Al Habib Jafar bin Abdurrohman Azmatkhan-Bandung
21. Al Habib Aziz Zein Azmatkhan-Pontianak
22. Al Habib Muhamad Yusuf Ramli Al Kaff-Banjarmasin
23. Al Habib Rizal bin Fauzi Ba’alawy-Jakarta
24. Habib Mardi Bahasyim-Martapura
25. Al Habib Muhammad Alaydrus-Jambi
26. Al Habib Muhammad Azmatkhan-Jakarta
27. Al Habib Nuzly Ramadahani Azmatkhan-Martapura
28. Al Habib Seggaf bin Rafiq Alaydrus-Kalimantan Timur
29. Al Habib Nur’id Khalil Azmatkkhan-Martapura
30. Al Habib Yahya bin Thohir Alaydrus-Borneo
31. Al Habib Zainal Ilmi Azmatkhan-Martapura
32. Al Habib Ramzi bin Fauzy Ba’alawy-Jakarta
33. Al Habib Umar Alaydrus-Jambi
Cara Bedakan Habib Asli dan Palsu
Tentu bukan perkara yang mudah bagi masyarakat awam untuk bisa membedakan mana sosok habib asli dan yang palsu.
Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bekasi, Kiai Usamah Zahid sempat mengungkapkan perihal cara membedakan hal tersebut.
Kiai Usamah Zahid pun menjelaskan bahwa pada dasarnya seorang habib adalah dzuriyyah rasul atau keturanan Rasullah SAW lewat jalur Sayyidina Ali dan Sayyidatuna Fatimatuh.
Putra Sayyidina Hasan dan Husen kemudian menurunkan generasi di berbagai belahan dunia termasuk salah satunya di Indonesia.
Selain itu, Kiai Usamah Zahid berujar bahwa seseorang yang menyandang gelar habib sudah pasti harus memiliki sifat-sifat cinta dalam setiap perilaku dan akhlaknya.
Tiga Kategori Habib Menurut Kiai Usamah Zahid
1. Habib asli dan alim
Habib yang semacam ini menurutnya harus dihormati serta dimuliakan karena di dalam dirinya mengalir darah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, masyarakat harus tunduk terhadap pendapat habib tersebut karena keilmuan yang dimilikinya.
2. Habib asli tapi tidak alim
Habib yang kurang memahami ilmu agama karena tidak pernah mengenyam pendidikan baik di sekolah atau pesantren. Kepada habib golongan kedua ini, kita harus tetap takzim dan menghormatinya.
3. Habib Palsu
Kiai Usamah menilai orang yang sekadar mengaku dirinya habib memiliki akhlak tidak baik. Setelah dicek kebenarannya ternyata bukan habib asli, maka tinggalkan saja tanpa perlu menghina, membully karena dia tetaplah manusia yang harus dihormati.(*)