Atas Capaian Ini Kabupaten Bandung Raih 2 Penghargaan Sekaligus dari Menteri Kesehatan

- Editor

Senin, 18 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Bandung HM Dadang Supriatna.(Foto: Humas Pemkab Bandung)

Bupati Bandung HM Dadang Supriatna.(Foto: Humas Pemkab Bandung)

BIPOL.CO, BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung kembali meraih penghargaan tingkat nasional, kali ini dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta pada Kamis (14/03/2024).

Penghargaan ini diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Kesehatan.

“Alhamdulillah, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung raih 2 penghargaan sekaligus dari Kementerian Kesehatan RI,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna, Sabtu (16/03/2024).

Bupati Dadang mengungkapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung meraih 2 penghargaan atas tercapainya indikator pemetaan resiko penyakit infeksi emerging (infem) dan dokumentasi rekomendasi tahun 2023

Selain itu, penghargaan lainnya diberikan atas keberhasilan Kabupaten Bandung mencapai target non-polio AFP (NPAFP) rate >3 per 100.000 penduduk <15 tahun dan discarded (bukan campak bukan rubela) rate >2 per 100.000 penduduk pada tahun 2023.

Penyakit infem adalah penyakit yang mudah menyebar dengan cepat. Penyakit ini dapat merupakan penyakit yang baru muncul dan menyerang suatu populasi untuk pertama kalinya maupun penyakit yang pernah terjadi di suatu daerah di masa lalu, kemudian menurun atau telah dikendalikan, namun kemudian dilaporkan lagi dalam jumlah yang meningkat, contohnya Flu A (H1N1), Poliomielitis, penyakit Ebola, penyakit Zika, dan MERS-Cov.

Dengan adanya penghargaan tersebut, Kabupaten Bandung dinyatakan sudah bisa memetakan sendiri potensi risiko terhadap penyakit infem dan dapat membuat rencana cegah tangkalnya.

Selain itu, Kabupaten Bandung juga dinilai aktif dalam melakukan pengamatan terhadap adanya kasus polio sebab penghargaan tersebut diberikan apabila suatu daerah telah berhasil melakukan pemantauan dengan target non-polio AFP rate >3 per 100.000 orang. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kasus polio di Kabupaten Bandung.

Upaya deteksi dini menjadi hal penting dalam cegah tangkal penyakit. Salah satu upaya deteksi dini penyakit yang penting untuk dilakukan adalah pemetaan risiko sehingga bisa memberikan panduan bagi setiap daerah dalam melihat situasi dan kondisi penyakit yang berpotensi muncul di suatu daerah.

Hasil penilaian pemetaan risiko dapat dijadikan perencanaan pengembangan program pencegahan dan pengendalian penyakit infem.

“Dengan diraihnya penghargaan ini merupakan bukti bahwa kinerja pembangunan pemerintah Kabupaten Bandung dalam layanan kesehatan sudah mencapai kualitas yang baik,” tutur Bupati.

“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh pegawai untuk senantiasa menunjukkan kinerja terbaik dalam memberikan layanan kepada masyarakat”, pungkasnya.(*)

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB