Yahya Sinwar Gantikan Haniyeh, Hamas Langsung Gempur Israel

- Editor

Rabu, 7 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasukan pejuang Hamas siap siaga. (Foto: TL. CNN Indonesia)

Pasukan pejuang Hamas siap siaga. (Foto: TL. CNN Indonesia)

BIPOL.CO, JAKARTA – Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, menembakkan rentetan roket dari Jalur Gaza Palestina ke wilayah Israel pada Selasa (6/8) malam.

Dikutip AFP, serangan ini diluncurkan beberapa menit setelah Hamas resmi mengumumkan Yahya Sinwar sebagai pemimpin biro politik baru menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Iran pekan lalu.

Penunjukan Sinwar sebagai pemimpin politik baru Hamas disebut memberi sinyal kuat kepada Israel bahwa kelompok ini akan lebih sulit diajak bernegosiasi.

Kepemimpinan Sinwar juga dinilai membuat perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan Israel semakin tidak pasti.

Sebab, berbeda dengan Haniyeh yang lebih cair dalam berdialog, Sinwar disebut memiliki pendekatan yang lebih keras dalam menghadapi Israel.

Sinwar merupakan salah satu dari tiga pemimpin paling senior Jamas di Jalur Gaza yang masih hidup sampai saat ini. Ia juga merupakan salah satu pendiri Brigade Al Qassam.

Yahya Sinwar sebagai pemimpin biro politik baru menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Iran pekan lalu. (Foto: TL. Video/dari CNN Indonesia)

Para analis mengatakan meskipun sudut pandang Sinwar selalu sangat berpengaruh dalam negosiasi, kesulitannya dalam berkomunikasi dengan dunia luar menjadikan proses negosiasi semakin kompleks bahkan kecil peluangnya.

“Meskipun Sinwar tidak secara fisik berada di meja perundingan dengan para mediator, ia telah diajak berkonsultasi di setiap titik kritis dalam negosiasi,” kata analis CNN, Jeremy Diamond.

“[sikap Sinwar] sering kali menyebabkan proses negosiasi menjadi lambat dengan terkadang butuh waktu berhari-hari agar pesan sampai kepadanya dan tanggapannya diterima oleh pejabat Hamas di Qatar atau Kairo,” paparnya menambahkan.

Sinwar didapuk sebagai pemimpin politik baru Hamas sepekan setelah pembunuhan Ismail Haniyeh berlangsung.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat menjadi martir, semoga [Tuhan] mengasihaninya,” bunyi pernyataan Hamas seperti dikutip Al Jazeera.

Sinwar merupakan petinggi Hamas yang mengontrol Jalur Gaza, Palestina. Israel menuduh Sinwar sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober 2023 yang mematik agresi brutal TelAviv ke Jalur Gaza hingga hari ini.

Israel pun menjadikan Sinwar salah satu pentolan Hamas yang paling dicari setelah Haniyeh.(*)

Berita Terkait

Menghina Nabi Muhammad Penyanyi Pop Tataloo Dihukum Mati Pengadilan Iran
Kebakaran di LA AS, Ditemukan 24 Korban Tewas Terpanggang, Donald Trump Salahkan Gubernur California
Gagal Lawan Hamas, Israel Habiskan Rp 1.102 Triliun untuk Perang Gaza
Israel Menyerah, 90% Perjanjian Pertukaran Tahanan dengan Hamas Telah Diselesaikan
Kerugian Kebakaran Los Angeles Rp2.185 Triliun, Lampaui Bantuan AS ke Israel untuk Perang Gaza
Kebakaran Hutan Landa Los Angeles, 10 Orang Tewas Kerugian Rp 2.430 triliun
Prancis Umumkan Bencana Luar Biasa, Diperkirakan Ratusan Warga Tewas Akibat Topan Ganas di Mayotte
Gempa Bumi Guncang Vanuatu, Gedung-gedung Hancur, 14 Orang Dilaporkan Tewas

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 15:47 WIB

Menghina Nabi Muhammad Penyanyi Pop Tataloo Dihukum Mati Pengadilan Iran

Selasa, 14 Januari 2025 - 11:59 WIB

Kebakaran di LA AS, Ditemukan 24 Korban Tewas Terpanggang, Donald Trump Salahkan Gubernur California

Selasa, 14 Januari 2025 - 11:41 WIB

Gagal Lawan Hamas, Israel Habiskan Rp 1.102 Triliun untuk Perang Gaza

Senin, 13 Januari 2025 - 11:37 WIB

Israel Menyerah, 90% Perjanjian Pertukaran Tahanan dengan Hamas Telah Diselesaikan

Minggu, 12 Januari 2025 - 12:42 WIB

Kerugian Kebakaran Los Angeles Rp2.185 Triliun, Lampaui Bantuan AS ke Israel untuk Perang Gaza

Berita Terbaru