Menghadapi Musim Hujan, Ini Tempat Wisata di Kabupaten Bandung yang Perlu Diwaspadai Pengunjung

- Editor

Rabu, 6 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Destinasi wisata alam Gunung Puntang, Kabupaten Bandung. (Foto: Istimewa)

Destinasi wisata alam Gunung Puntang, Kabupaten Bandung. (Foto: Istimewa)


BIPOL.CO, BANDUNG – Ada sejumlah tempat wisata di Kabupaten Bandung yang dinilai rawan bencana saat musim hujan. Karena itu para pengunjung yang hendak berwisata di daerah ini diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati.

Menghadapi musim hujan, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bandung Wawan A Ridwan, mengimbau agar para pengelola Destinasi Wisata dan pengunjung harus tetap waspada dari kemungkinan terjadinya bencana alam. Seperti bencana tanah longsor, banjir atau angin puting beliung yang bisa menyebabkan pohon tumbang dan mengancam kaselamatan jiwa.

“Untuk informasi atau callcenter kebencanaan itu hanya dilakukan BPBD yang menjadi penampung informasi terkait bencana, sedangkan pariwisata hanya imbauan bagi pengelola atau pengunjung di tempat wisata yang rawan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung, H Wawan Ridwan, di Soreang, Rabu (6/11/2024).

Wawan juga mengharapkan, dalam menghadapi musim hujan pengelola dinas wisata khusunya di tempat rawan bencana agar membatasi jumlah kunjungan wisata.

Destinasi wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung. (Foto: Istimewa)

Menurut Wawan, ada sejumlah titik rawan bencana di tempat-tempat wisata di Kabupaten Bandung. Khususnya tempat wisata yang berada di daerah pegunungan, atau hutan dan daerah aliran sungai, serta areal terbuka seperti perkemahan. Destinasi wisata yang cukup rawan bencana, kata Wawan, seperti di daerah Pangalengan atau Ciwidey.

“Secara kasat mata yang rawan itu seperti di tempat wisata perkemahan atau arung jeram. Jadi kesadaran masyarakat baik pengelola atau yang akan berkunjung perlu didorong lebih bijak memilih tempat wisata. Kalau kira kira cai gede (air besar) jangan arung jeram, kira-kira anginnya besar jangan kemping di leuweung (hutan), terutama jalur jalur yang tidak terpantau pengelola atau jalur yang dibuat masyarakat,” papar Wawan.

Wawan menuturkan, banyak destinasi wisata yang mungkin saja di luar pantauan pengelola yang rawan bencana. Seperti jalur jalur yang dibuat sendiri masyarakat untuk kegiatan wisata berkemping itu harus diwaspadai, misalnya jalur Gunung Patuha, atau Gunung Puntang yang jalurnya dibuat masyarakat.

“Kecuali dibuat oleh pengelola itu bisa terpantau. Misalkan yang masuk 10 orang oleh pengelola bisa diarahkan ke tempat aman, tapi kalau jalurnya dibuat masyarakat untuk kegiatan kampeng itu perlu diwaspadai, misalnya jalur apakah Gunung Patuha atau apakah Puntang itu rawan,” paparnya.(Ads)

Berita Terkait

Idulfitri 1446 H, Sekda Herman Suryatman Ajak Masyarakat Kembali ke Fitrah
Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok
Hari Raya Idul Fitri 1446 H Momen Bersejarah bagi Ruben Onsu, Resmi Jadi Mualaf, Ini Harapannya
Sebutan Kantor Gubernur di Lima Wilayah Jawa Barat
Ketersediaan Pangan di Jabar Selama Ramadan dan Idul Fitri Surplus
Sekda Jabar Cek Pemberian Insentif Penarik Becak dan Kusir Delman di Cirebon
Sekda Herman Suryatman Tinjau ‘Rest Area’ di Cirebon

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 20:59 WIB

Idulfitri 1446 H, Sekda Herman Suryatman Ajak Masyarakat Kembali ke Fitrah

Selasa, 1 April 2025 - 19:04 WIB

Selasa, 1 April 2025 - 15:20 WIB

Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok

Senin, 31 Maret 2025 - 15:46 WIB

Hari Raya Idul Fitri 1446 H Momen Bersejarah bagi Ruben Onsu, Resmi Jadi Mualaf, Ini Harapannya

Minggu, 30 Maret 2025 - 14:45 WIB

Sebutan Kantor Gubernur di Lima Wilayah Jawa Barat

Berita Terbaru

NEWS

Selasa, 1 Apr 2025 - 19:04 WIB