Pemerintah Resmi Bentuk Danantara untuk Kelola Aset 7 BUMN, Pengamat Ingatkan Kasus BLBI

- Editor

Kamis, 20 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seseorang memfoto logo Danantara di depan Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (18/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Seseorang memfoto logo Danantara di depan Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (18/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

BIPOL.CO, JAKARTA – Pemerintah resmi membentuk Danantara, sebuah holding yang akan mengelola aset tujuh BUMN besar dengan total nilai mencapai Rp14.715 triliun.

Holding ini digadang-gadang mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi nasional, mengadopsi model serupa dengan Temasek Holdings di Singapura. Namun, pembentukan holding ini juga mengundang perhatian sejumlah pihak yang menyoroti potensi risiko yang bisa muncul.

Pengamat Hukum dan Pembangunan, Hardjuno Wiwoho, mengingatkan bahwa sejarah pengelolaan aset negara tak selalu berjalan mulus. Ia merujuk pada kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) saat krisis ekonomi 1998, yang menyisakan luka besar bagi perekonomian nasional akibat lemahnya pengawasan dan intervensi politik.

“Dalam kasus BLBI, kita melihat bagaimana dana negara dapat disalahgunakan karena lemahnya pengawasan. Jika Danantara tidak dikelola dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi, ada risiko skenario serupa terjadi,” ujarnya, dikutip dari Fajar.co.

Pada krisis 1998, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp144,5 triliun melalui skema BLBI untuk menyelamatkan perbankan nasional. Sayangnya, banyak dana tersebut yang tidak kembali ke kas negara akibat penyalahgunaan oleh para bankir dan konglomerat yang memiliki kedekatan dengan elite politik.

Hardjuno menilai, tanpa mekanisme pengelolaan yang jelas dan sistem pelaporan keuangan yang transparan, Danantara bisa mengalami nasib serupa.

Sebagai perbandingan, ia menyoroti model Temasek Holdings di Singapura dan Khazanah Nasional di Malaysia yang dianggap sukses dalam mengelola aset negara secara transparan dan independen. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua skema holding investasi negara berjalan tanpa cela.(Ads)

Berita Terkait

Jawa Barat Raih Peringkat Kedua Nasional dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Puluhan Murid Keracunan Usai Menyantap MBG, Kepala BGN Sebut Ada Kelalaian
Temuan BPOM-BPJPH, Produk Makanan Berlabel Halal Ternyata Mengandung Babi
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan
Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi, Rahmat Bagja: Kita akan Gandeng Lagi Masyarakat untuk Tegakkan Kedaulatan Rakyat
Ngeri! Guru Besar UGM Diduga Berbuat Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswi Sejak 2023

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 20:05 WIB

Jawa Barat Raih Peringkat Kedua Nasional dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Rabu, 23 April 2025 - 12:09 WIB

Puluhan Murid Keracunan Usai Menyantap MBG, Kepala BGN Sebut Ada Kelalaian

Rabu, 23 April 2025 - 11:00 WIB

Temuan BPOM-BPJPH, Produk Makanan Berlabel Halal Ternyata Mengandung Babi

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Kamis, 17 April 2025 - 07:47 WIB

Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan

Berita Terbaru