Jokowi Diingatkan Selektif Pilih Menteri

- Editor

Selasa, 30 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jokowi-Ma'ruf Amin.(Ant)

Jokowi-Ma'ruf Amin.(Ant)

PURWOKERTO,bipol.co – Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Ahmad Sabiq mengingatkan Presiden terpilih Joko Widodo untuk selektif memilih menteri di kabinet mendatang.

“Presiden terpilih diharapkan memilih menteri dengan cermat dan betul-betul selektif,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (30/7/2019).

Dia juga mengingatkan bahwa pemilihan menteri akan lebih optimal dengan melibatkan KPK dan PPATK.

“Dengan demikian diharapkan tidak ada calon menteri yang memiliki jejak korupsi,” katanya.

Selain itu, dia juga berharap agar presiden terpilih meneliti kelayakan calon menteri secara administratif

“Sebagai dirigen, presiden terpilih harus memilih menteri dengan sangat tepat,” katanya.

Dia menambahkan, pemberian ‘jatah’ menteri kepada partai pendukung juga merupakan hal yang wajar asalkan tetap proporsional dan profesional.

“Boleh saja memberi ‘jatah’ menteri kepada partai pendukung. Saya kira itu hal yang wajar-wajar saja. Yang penting proporsional dan profesional,” katanya.

Selain itu, kata dia, presiden terpilih juga harus memilih menteri yang kompeten dan berintegritas.

“Figur menteri yang kompeten dan berintegritas akan sangat membantu presiden terpilih dalam penyelenggaraan pemerintahan,” katanya.

Sebelumnya, dia juga mengingatkan mengenai penting dan strategisnya peran oposisi.

Menurut dia, oposisi berperan sebagai kekuatan penyeimbang dan pengontrol jalannya penyelenggaraan pemerintahan.

“Oposisi memiliki peran yang sangat penting dalam rangka mengawal penyelenggaraan pemerintahan,” katanya.

Kendati demikian, kata dia, menjadi oposisi bukan berarti asal beda dengan pemerintah.

“Bukan pula dengan terus mencari-cari cara untuk menjatuhkan pemerintah. Bila kebijakan yang diambil oleh pemerintah sudah benar, pihak oposisi tidak selayaknya mengganjal. Malahan harus mendukung dan mengawal agar kebijakan tersebut dijalankan juga dengan cara yang benar,” katanya.

Dia menambahkan, peran oposisi merupakan peran yang terhormat dan juga mulia.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat
Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?
Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:42 WIB

KPU Kab Bandung Mulai Rekapitulasi Penghitungan Suara, Permintaan Penundaan dari Paslon No 1 Tidak Ada Alasan Kuat

Selasa, 3 Desember 2024 - 10:22 WIB

Jeje Govinda-Asep Ismail Unggul di Pilkada KBB 2024, Menang dengan Tudingan Politik Uang?

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Berita Terbaru