Polisi Pastikan Kematian Lina Jubaidah Akibat Penyakit

- Editor

Jumat, 31 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Almarhumah Lina Jubaidah (net)

Almarhumah Lina Jubaidah (net)

BANDUNG.bipol.co –  Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga memastikan bahwa kematian ibu dari Rizky Febian, Lina Jubaidah disebabkan oleh adanya sejumlah penyakit yang diderita.

“Sebagai kesimpulan, telah dilakukan autopsi dan pemeriksaan laboratorium forensik, dapat dijelaskan bahwa kematian Lina bukan karena adanya kekerasan maupun racun didalam tubuh Lina, akan tetapi akibat penyakit,” kata Erlangga di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (31/1).

Erlangga menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan organ dalam, ditemukan sejumlah penyakit yang Lina derita sebelum akhirnya meninggal dunia.

Sehingga, menurutnya polisi berkesimpulan bahwa tidak ada kejanggalan dalam kematian Lina. Kejanggalan yang dimaksud adalah adanya tanda-tanda kekerasan maupun zat beracun didalam tubuh Lina.

“Pada pemeriksaan organ dalam, ditemukan adanya penyakit darah tinggi yang kronis, hipertensi, batu saluran empedu, serta tukak lambung yang luas,” ungkap Erlangga.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa hasil autopsi berkesimpulan bahwa kematian Lina bukan disebabkan oleh serangan jantung.

Tidak ditemukan adanya penyakit hati yang kronis, kemudian tidak ditemukan tanda-tanda serangan jantung, tuturnya.

Sementara itu Dokter Laboratorium Forensik Polri dr Fahmi Arif mengatakan bahwa lebam yang terdapat pada jenazah Lina merupakan lebam yang wajar.

Pasalnya, kata dia, kondisi lebam biasa terjadi sekitar 30 menit setelah seseorang meninggal dunia. Sementara itu, tanda-tanda kekerasan akan ditunjukan dengan adanya memar.

Menurutnya lebam dan memar adalah dua istilah yang berbeda. Karena, kata dia, adanya memar itu disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah akibat adanya kekerasan.

“Memar itu pecah pembuluh darah akibat kekerasan dan penampilannya sangat berbeda dengan lebam, karena memar ada darah yang keluar dari bahwa jaringan kulit,” papar Fahmi.   (net)

Editor      Deden .GP

Berita Terkait

Penomena Kasus Guru Supriyani Tunggu Keadilan, Somasi Bupati Hingga Kepala Kejari Tuntut Bebas
Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai yang Terlibat Kasus Hukum
Wamen Komdigi Nezar Patria Dukung usut Tuntas Jaringan Judi Online
Tom Lembong Jadi Tersangka Karena Kebijakan, Pakar Hukum Pidana Nilai Kejaksaan Keliru
Diduga Hanya Gegara Beri Izin Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula
Bapenda dan Kejari Kota Bandung Panggil 20 Penunggak Pajak
Mahfud MD: Tragedi 1998 Salah Satu dari 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat
Pengeroyokan Wartawan di Bogor, Ketua PWI Jabar Kutuk Keras Pelaku

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 07:53 WIB

Penomena Kasus Guru Supriyani Tunggu Keadilan, Somasi Bupati Hingga Kepala Kejari Tuntut Bebas

Senin, 4 November 2024 - 15:27 WIB

Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai yang Terlibat Kasus Hukum

Senin, 4 November 2024 - 14:58 WIB

Wamen Komdigi Nezar Patria Dukung usut Tuntas Jaringan Judi Online

Kamis, 31 Oktober 2024 - 14:26 WIB

Tom Lembong Jadi Tersangka Karena Kebijakan, Pakar Hukum Pidana Nilai Kejaksaan Keliru

Rabu, 30 Oktober 2024 - 13:13 WIB

Diduga Hanya Gegara Beri Izin Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula

Berita Terbaru

Timnas Indonesia telan kekalahan dari Jepang 0-4, pada lagadi Grup C  Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di SUGBK, Jakarta, Jumat malam. (Foto: Tangkapan layar/istimewa)

Olahraga

Dijebol Jepang 4-0, Shin Tae-yong Belum Lempar Handuk

Sabtu, 16 Nov 2024 - 06:52 WIB