Revisi Data, Ribuan Penerima Bansos Tahap Dua Jabar Akan Berkurang

- Editor

Rabu, 17 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Daud Ahmad.* humas pemprov jabar

Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Daud Ahmad.* humas pemprov jabar

BANDUNG, bipol.co – Penerima dana bantuan sosial (bansos) untuk wilayah Jawa Barat (Jabar), berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau non-DTKS akan berkurang hingga ribuan penerima untuk penyaluran tahap dua.

Kepala Dinas Sosial, Dodo Suhendar, mengatakan untuk data DTKS yang berasal dari Kemensos pada tahap pertama tercatat mencapai sekitar 445 ribuan. Pada penyaluran tahap ke dua nantinya ada pengurangan cukup besar.

“Tahap dua nanti akan disalurkan hanya kepada 232.648 orang, itu setelah data clean,” tegasnya di Gedung Sate, Selasa (16/6/2020).

Ia mengatakan pengurangan ribuan penerima setelah dilakukan revisi data bersama dengan BPKP. Di antaranya karena ada penerima yang mendapatkan bansos lebih daripada satu, penerima tidak sesuai NIK, dan alamat tidak jelas. Nantinya  penerima akan difoto sebagai bukti bansos telah sampai tepat sasaran.

“Insya allah, tahap dua sudah clean dan tepat sasaran, tidak akan ada lagi double penerima bantuan,” jelasnya.

Ia menegaskan, tidak akan muncul gejolak di lapangan dengan revisi penerima bantuan itu. Justru akan menjadi tepat sasaran, dalam artian tidak akan ada double penerima.

Untuk penerima non-DTKS, yang akan diberikan melalui bantuan Pemprov Jabar, menurutnya, setelah dievaluasi akan ada pengurangan sekitar 2.000-an penerima.

Namun, menurutnya, tidak mentupkemungkinan masyarakat bisa melaporkan jika ada warga yang layak menerima bantuan namun terlewat, bisa melalui Pikobar atau aplikasi Sapa Warga.

“Kami juga mengapresiasi warga yang aktif mengembalikan bantuan karena sudah menerima bantuan. Sudah seharusnya seperti itu, agar tidak double dan bisa untuk yang lain,” tambah Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Daud Ahmad.*

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Bupati Tinjau Pemukiman Rawan Banjir di Dayeuhkolot dan Tanggul Sungai Cikapundung 
Bupati Bandung Dukung Dedi Mulyadi Ubah Jam Kerja ASN: “Setelah Sahur Tidak Ada yang Tidur Lagi”
Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi Lebih Disiplin, Sehat, Terhindar Macet
ASN Jabar Kerja Lebih Awal di Ramadhan, Layanan Masyarakat Tetap Optimal
Banjir di Dayeuhkolot dan Bojongsoang: 7.298 Warga Terdampak, Ribuan Rumah Tergenang
Agus Setiawan Soroti Minimnya Anggaran untuk Penyangga Ibu Kota Kabupaten Bandung
Ali Syakieb Sampaikan Pengalamannya Soal Waktu dan Etos Kerja Orang Jepang pada Calon Pekerja Migran
Nilai MCP KPK RI Kabupaten Bandung 2024 Capai 93%, Marlan Nursyamsi: Kami Seoptimal Mungkin Penuhi Evidences

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 11:56 WIB

Bupati Tinjau Pemukiman Rawan Banjir di Dayeuhkolot dan Tanggul Sungai Cikapundung 

Sabtu, 1 Maret 2025 - 14:16 WIB

Bupati Bandung Dukung Dedi Mulyadi Ubah Jam Kerja ASN: “Setelah Sahur Tidak Ada yang Tidur Lagi”

Sabtu, 1 Maret 2025 - 14:10 WIB

Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi Lebih Disiplin, Sehat, Terhindar Macet

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:33 WIB

ASN Jabar Kerja Lebih Awal di Ramadhan, Layanan Masyarakat Tetap Optimal

Rabu, 26 Februari 2025 - 23:48 WIB

Banjir di Dayeuhkolot dan Bojongsoang: 7.298 Warga Terdampak, Ribuan Rumah Tergenang

Berita Terbaru

NEWS

Bupati Dony Beberkan Program Unggulan di DPRD

Senin, 3 Mar 2025 - 20:52 WIB

Banjir bandang melanda kawasan Puncak Bogor, Minggu (2/3/2025), sekitar pukul 20.30 WIB. Foto: Humas Jabar

NEWS

BPBD Jabar Lakukan Asesmen Banjir Bandang di Bogor

Senin, 3 Mar 2025 - 16:41 WIB