Program Atlet Pelatda Dirubah

- Editor

Kamis, 10 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kordinator Satlak Jabar Juara Yunyun Yudiana.  (Foto Deden .GP/bipol.co )

Kordinator Satlak Jabar Juara Yunyun Yudiana. (Foto Deden .GP/bipol.co )

BANDUNG.bipol.co – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat (Jabar) merubah sistem dan program latihan bagi atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) dengan memberlakukan tiga system latihan, yaitu work from home (WFH), Desentralisasi, dan Sentralisasi.

Langkah ini terpaksa dilakukan KONI Jabar sehubungan pandemi Covid-19 yang masih terus merebak.

Hal tersebut dikatakan Kordinator Satlak Jabar Juara Yunyun Yudiana. “Jadi untuk latihan WFH atlet melakukan latihan secara mandiri dikediamannya dengan mendapat program dari pelatih ,asing-masing,” ujar Yunyun.

“Untuk Desentralisasi latihan dilakukan dalam sepekan beberapa kali dan pulang ke rumah masing-masing, sedangkan sentralisasi secara terpusat dan latihan dilakukan setiap hari,” katanya saat memberikan keterangan di Ruang Kominfo KONI Jabar, Jalan Padjajaran Bandung, Rabu (9/9).

Yunyun mengatakan, ada 25 cabang olahraga yang melakukan sentralisasi dan 28 cabang olahraga melakukan desentralisasi dan latihan di rumah.

“Sentralisasi kebanyakan dilakukan di Kota Bandung dan berada di sekitar Padjajaran latihannya, seperti gulat, judo, tinju, panjat, anggar, PABBSI dll,” ungkap Yunyun.

Pada sisi lain menyangkut soal pendanaan, Satlak Jabar Juara membutuhkan sedikitnya Rp 600 juta untuk menjalankan program pelatihan hingga Desember mendatang.

“Setelah 60 persen dari total anggaran Rp 300 miliar lebih dikembalikan kepada Pemerintah Provinsi  Jawa Barat untuk penanggulangan Covid -19. Sedikitnya, kami kekurangan Rp 600 juta untuk menjalankan Satlak hingga Desember. KONI Jabar harus dan sedang berpikir luar biasa dari mana bisa menutup kekurangannya,” ujarnya.

Menurut Yunyun, pihaknya tengah berkordinasi dengan Tim Anggaran KONI Jawa Barat agar bisa menarik anggaran apa saja yang bisa digunakan dulu untuk mengantisipasi hal itu.

“Kami berharap semua bisa tertutupi dan terpenuhi untuk anggaran Satlak hingga Desember agar semua layanan program pelatihan tetap stabil menyesuaikan kondisi keuangan yang ada,” pungkasnya. (Deden .GP)

Berita Terkait

Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024
Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis
Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka
Megawati Soekarnoputri Dipastikan Tidak Hadiri Pelantikan Prabowo
Masyarakat Memadati Alun-Alun Garut, Turut Saksikan Peringatan HUT ke-79 TNI
Selain Diskusi Diaspora, Peserta Aksi Global Climate Strike Juga Diintimidasi Sekolompok Orang
Bupati Bandung Mengaku Sempat Rasakan 30 Kali Gempa Susulan di Kertasari
Bey Machmudin: PARITRANA AWARD 2024, Pendorong Tingkatkan Kepesertaan Program Jamsostek di Jabar
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 17:20 WIB

Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024

Jumat, 15 November 2024 - 15:55 WIB

Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis

Selasa, 5 November 2024 - 08:01 WIB

Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka

Minggu, 20 Oktober 2024 - 10:38 WIB

Megawati Soekarnoputri Dipastikan Tidak Hadiri Pelantikan Prabowo

Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:41 WIB

Masyarakat Memadati Alun-Alun Garut, Turut Saksikan Peringatan HUT ke-79 TNI

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB