JAKARTA.bipol.co- Indonesia menegaskan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina meski sejumlah negara Arab melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemlu Rolliansyah Soemirat mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang terus sama terhadap nasib Palestina.
Dia mengatakan Indonesia juga melakukan koordinasi dengan delegasi Palestina.
“Kita tentu selalu koordinasi dengan Palestina sendiri dan of course kita selalu bilang dengan delegasi Palestina bahwa kita ingin mereka come up dengan posisi yang jelas-united. Jadi tidak ada lagi suara pecah di dalam negerinya,” ucap dia dalam media gathering yang digelar virtual, Jumat (16/10).
Direktur HAM Kemlu Achsanul Habib mengatakan normalisasi hubungan yang telah dilakukan oleh Israel dengan beberapa negara Arab akan menambah warna dalam pembahasan isu Palestina di dunia internasional.
Dia pun mengungkapkan bahwa bicara dalam kerangka multilateral, hingga saat ini Israel tidak masuk dalam negara dalam kolonialisasi.
Dengan demikian kata dia “secara legal dalam pembahasan resolusi maupun ketentuan general assembly di PBB belum menempatkan Palestina di 17 negara koloni.
Beberapa waktu lalu diketahui Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menandatangani sebuah perjanjian normalisasi hubungan yang cukup bersejarah. Normalisasi itu diinisiasi oleh Amerika Serikat.
Indonesia sendiri yang memiliki politik bebas aktif menyatakan normalisasi hubungan yang terjalin antara Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain tidak akan mengubah posisi atas Palestina. Indonesia tetap menginginkan Palestina merdeka.
Juru bicara kementerian luar negeri, Teuku Faizasyah mengatakan penyelesaian masalah yang tengah dihadapi Palestina perlu menghormati hukum internasional.
“Bagi Indonesia penyelesaian Palestina perlu menghormati DK (Dewan Kehormatan) PBB terkait, serta parameter yang disepakati secara internasional termasuk solusi dua tahap,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/9).
Faizasyah mengingatkan bahwa seluruh inisiatif perdamaian yang tengah terjadi di Timur Tengah untuk tidak mengganggu keputusan yang telah dibuat melalui Inisiatif Perdamaian Arab.
Ia pun berkata Indonesia sendiri memahami intensi UEA dan Bahrain dalam melakukan penandatanganan normalisasi dengan Israel tersebut.
Menurutnya, cara yang ditempuh UEA dan Bahrain mengubah pendekatan untuk bernegosiasi dan menjadi pendekatan penyelesaian isu Palestina. Israel-UEA-Bahrain sepakat untuk menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan pada Selasa (15/9) di Gedung Putih, Amerika Serikat.
Kesepakatan itu disebut sangat bersejarah. Sebab negara-negara di Timur Tengah selama ini diketahui menolak hubungan diplomatik dengan Israel demi membela Palestina. [Net]
Editor: Fajar