Udara Panas Bisa Bikin Otak Lemot

- Editor

Jumat, 1 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA.bipol.co – Jakarta Indonesia sebagai negara yang berada di iklim tropis memang memiliki paparan cahaya matahari yang bisa dibilang terik. Tidak semua negara mendapatkan paparan cahaya matahari yang sebenarnya sangat bermanfaat. Meskipun begitu, tubuh juga ada batasnya dalam menerima panas temperatur lingkungan atau teriknya cahaya matahari.

Tidak hanya tubuh, otak pun juga bisa menjadi lemot saat kamu berada dalam suhu udara panas. Berikut penjelasan ilmiah udara panas bisa bikin otak lemot. Temperatur suhu di Indonesia pada saat musim panas rata-rata ada pada angka 32 derajat celsius di siang hari dan 29 derajat celsius di malam hari.

Angka ini menunjukan suhu yang cukup panas untuk suatu daerah. Memang angka tersebut tidak sampai menimbulkan kematian akibat panasnya udara seperti yang pernah dialami Jepang. Tapi tetap saja udara panas membuat kebanyakan orang merasa tidak nyaman untuk lakukan aktivitas dan bahkan bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh. Dan suhu yang terus menerus naik ini ternyata berpengaruh pada cara kamu berpikir.

“Ada bukti bahwa otak kita rentan terhadap ketidaknormalan suhu,” kata Joe Allen, ko-director dari Pusat Iklim, Kesehatan dan Lingkungan Global di Universitas Harvard. Untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana pengaruh udara panas pada otak. Peneliti melakukan penelitian pada orang yang sehat, khususnya pada mahasiswa.

Saat itu penelitian dilakukan di asrama mahasiswa di Boston selama musim panas. Setengah dari siswa tinggal di asrama yang mempunyai sistem AC sentral, dengan suhu udara dalam ruangan rata-rata 21 derajat celsius. Setengah lainnya tinggal di asrama tanpa AC, dengan suhu udara rata-rata hampir 26-29 derajat celsius. Para mahasiswa diberikan dua tes sehari selama 12 hari berturut-turut dengan tujuan mengetahui efek udah panas terhadap respon otak.

Hasilnya studi ini yang diterbitkan dalam PLOS Medicine yang mungkin terdengar mengejutkan. Peningkatan suhu tanpa disadari sangat berdampak pada kecepatan seseorang merespons bahkan terhadap hal yang mudah.
Temuan ini menambah bukti bahwa efek penambahan suhu berdampak pada otak dan mental. Dalam sebuah studi tahun 2006 dari para peneliti di Lawrence Berkeley National Lab menemukan bahwa ketika suhu kantor meningkat, kinerja pekerja mulai menurun.

Studi lain yang lebih baru membandingkan kinerja pekerja di bangunan non AC dan pekerja yang bekerja di bangunan kantor dengan AC. Mereka menemukan penurunan fungsi kognitif terkait dengan kondisi di lingkungan dalam ruangan, termasuk suhu dalam ruangan yang lebih tinggi dan pencahayaan yang buruk.

Masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana otak dan tubuh bereaksi terhadap panas. Bukti menunjukkan bahwa suhu dalam ruangan dapat memiliki dampak dramatis pada kemampuan kita untuk produktif dan belajar. Bahkan beberapa sekolah dan universitas mulai memberikan kompensasi belajar pada saat suhu panas terutama ujian. (dgp)

 

 

 

Berita Terkait

Ketua DPRD Hj Renie Apresiasi Peran 7 Kader Fatayat NU Kawal JKN, Harap Ditambah untuk 31 Kecamatan
Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, dan Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah
Cerita Umuh Muchtar Saat Dampingi Dado Pulang ke Bandung: Dia Tak Bisa Tidur Lalu Shalat Tahajud di Kereta
Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 16:05 WIB

Ketua DPRD Hj Renie Apresiasi Peran 7 Kader Fatayat NU Kawal JKN, Harap Ditambah untuk 31 Kecamatan

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:48 WIB

Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, dan Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah

Jumat, 20 Desember 2024 - 07:05 WIB

Cerita Umuh Muchtar Saat Dampingi Dado Pulang ke Bandung: Dia Tak Bisa Tidur Lalu Shalat Tahajud di Kereta

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Berita Terbaru