BANDUNG, bipol.co —Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, KH. Maman Imanulhaq, mengingatkan Pilpres sebagai pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan gembira, damai dan adil.
Pilpres 2019 mendatang harus jadi ajang penguatan persatuan bangsa menuju Indonesia yang optimis, maju, mandiri dan berdaulat. “Pilpres bukan perang yang membuat kita tegang dan saling menyerang. Pilpres adalah momentum untuk menguatkan nilai persaudaraan sesama bangsa. Ini tugas para tokoh agama termasuk di Gereja Kristen Pasundan untuk mendorong pilpres yang dai tanpa hoak, fitnah dan adu domba”, kata Kiai Maman, saat jadi pembicara dalam Rapat Rapat Kerja Sinode Gereja Kristen Pasundan di Hotel Fave Bandung, Senin (4/3/2019).
Menurut Dewan Syura DPP PKB ini Pilpres harus jadi ajang adu ide, gagasan dan pikiran bagaimana mewujudkan Indonesia yang lebih baik, mandiri, dan berdaulat. Di sinilah peran tokoh lintas agama sangat diperlukan untuk meredam konflik, dan menguatkan kembali nilsi ukhuwah Wathoniyyah persaudaraan sebangsa di tengah masyarakat.
Apalagi, Kiai Maman menilai saat ini isu politik identitas, fitnah, dan hoax merebak terutama di Jawa Barat, DKI dan Banten. Maman yakin Gereja tidak hanya Jadi tempat ibadah ritual. Tapi juga menjadi sarana untuk memberikan pendidikan politik kepada jamaahnya terutama yang muda sehingga politik di Indonesia akan berjalan atas landasan nilai-nilai agama yang penuh cinta kasih, mencerdaskan, dan menguatkan nasionalisme.
“Jadikan mimbar agama sebagai tempat menyebarkan optimisme, persaudaraan dan semangat nasionalisme yang kokoh. Cegah keretakan sosial karena kalau dibiarkan akan menjadikan keadaban dan kesantunan kita menurun,” imbuh tokoh muda NU yang dikenal dekat demgan Presiden RI ke 4, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.
Rapat Sinode Gereja Kristen Pasundan yang mengusung tema, “ Berperan Serta Dalam Karya Pembaruan Manusia Indonesia Seutuhnya” ini diikuti ratusan peserta dari Jabar, DKI dan Banten. (deg)