Debat Cawapres Bikin Bingung, KPU Posisikan Jokowi Petahana Dikritisi

- Editor

Jumat, 15 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

BANDUNG, bipol.co – Pengamat Politik Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), Wawan Gunawan mengkritisi aturan KPU yang memposisikan Joko Widodo sebagai petahana. Sedangkan Prabowo Subianto dalam debat diposisikan sebagai Calon Presiden.

Pria yang karib disapa Wagoen tersebut menyatakan, KPU seharusnya adil dan tetap memposisikan kedua kandidat sebagai Capres yang berbekal visi-misi, serta program ke depan.

Sebab, Joko Widodo diuntungkan jika diposisikan sebagai petahana yang berbicara berbasis data.

“Harusnya, KPU bilang jangan berbicara apa yang sudah dilakukan, tapi minta keduanya berbicara apa yang akan dilakukan,” kata Wagoen kepada bipol.co, Jumat (15/03/2019).

Dijelaskan Wagoen, dalam setiap debat Capres, kandidat seharusnya tidak membawa hasil kerja sebagai Presiden, walaupun masih menjabat. Jika berbicara apa yang telah dilakukan, tentunya Prabowo jadi pihak yang dirugikan.

“Kalau berbicara apa yang telah dilakukan, kasian Prabowo karena dia belum bekerja. Debat harus diatur sedemikian rupa agar adil dan objektif, kenapa KPU gak berpikir seperti itu,” kata dia.

“Posisikan keduanya sebagai calon yang belum melakukan pekerjaan. Kalau berbicara pekerjaan, Jokowi diuntungkan karena sudah melakukan banyak hal, sementara Prabowo kan belum,” imbuhnya.

Selain itu, Wagoen mengkritisi format debat yang dianggap membingungkan karena adanya debat Cawapres. Padahal, Presiden dan Wakil Presiden merupakan satu paket, yang tentunya tidak harus dipisahkan menjadi debat Capres dan debat Cawapres.

“Resikonya begini, ada orang yang pilih presidennya tapi tidak suka dengan wakilnya, pasti mengurungkan niatnya. Sebaliknya, dia suka sama wakilnya dan presidennya tidak dia suka, maka tidak akan memilih,” ucapnya.

Reporter : Iman Mulyono
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terbaru