SUKABUMI, bipol.co – Warga Kampung Cimahi Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi mengeluh minimnya suplai air bersih PDAM ke rumah mereka. Sudah beberapa hari aliran air bersih ke rumah para pelanggan tersebut terhenti sama sekali.
“Saya seorang ibu yang baru saja melahirkan. Tahu sendiri kalau baru melahirkan, kami membutuhkan air yang cukup banyak. Malah ini aliran air dari PDAM terhenti sama sekali. Saya menjadi susah,” kata Insia, pelanggan PDAM Tirta Bumi Wibawa di Kampung Cimahi kepada wartawan, Kamis (2/5/2019).
Karena itu di lingkungan tempat tinggalnya, penduduk kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sanitasi dan konsumsi. Warga harus membeli dari penjual air eceran dengan harga tinggi atau mendapatkan air dari sumber di kampung lain.
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, kata dia, Insia terpaksa mencari sumber air bersih dari tempat lain. Dia membutuhkan air yang cukup banyak untuk menjaga kebersihan bayinya, mencuci pakaian, dan memenuhi kebutuhan lainnya.
Dalam keadaan normal pun, pasokan air PDAM mengalirnya pada malam hari. Insia dan kelurganya harus berjaga hingga lewat tengah malam untuk mengumpulkan air dari keran. Kalau ketiduran, dia tidak mendapatkan air pada hari itu karena begitu memasuki pagi hari, pasokan air melalui jaringan pipa PDAM telah habis.
Senada dengan Insia, warga Desa Cibolang Kaler yang lain, Agus menyampaikan, ketergantungan warga terhadap air dari PDAM sangat tinggi. Sebab di wilayah Desa Cibolang Kaler dan Desa Selajambe, sumur yang tersedia memiliki kedalaman rata-rata 25 meter.
“Boleh dikatakan air dari PDAM satu-satunya sumber air bagi warga. Kita dapat mengandalkan sumber air lainnya seperti sumur karena biaya operasional untuk pengambilannya cukup tinggi,” kata Agus.**
Reporter: Firdaus
Editor: Ude D Gunadi